15 | 'Let Me'.

51 4 50
                                    

ASSALAMUALAIKUM ALL

KHUSUS PART INI JUDUL BEDA SENDIRI KARENA DIBUAT SAMBIL DENGERIN LET ME BY ZAYN

LAGI SENENG PLAY SEMUA LAGU ZAYN SII WKWKWK

BERSIAPLAH UNTUK TERTAWA BERSAMA

JANGAN LUPA VOMMENT❤

X, MASA DEPAN TUAN TOMMO.

⚫⚫⚫

Harinya kembali indah. Pagi ini ia tidak perlu berlomba dengan mentari untuk menjauhi pria pujaan hatinya, ia juga tidak perlu membohongi seisi rumah dengan senyum palsu.

Senyumnya terbit sejak kedua mata terbuka, bayangan Louis menggelora jiwa bucinnya. Maklum selama lebih dari satu pekan tidak ada asupan yang mengisi kehaluannya, bahkan yang ada Al dan sentuhan menjijikkannya.

"Hollie? Let's go -- Wow! Kau cantik sekali!"

Hollie menekuk kepala untuk memberi tatapan datar pada kakak angkat yang bersandar di ambang pintu. Hampir saja ia melempar sisir hitam jika tidak buru-buru menyadari ada orang lain di sisi lainnya.

Orang yang senyumnya selalu dinanti kini memamerkannya. Meski dagu agak berantakan dengan rambut mulai tumbuh memanjang, tapi tidak mengurangi kadar ketampanan.

"Hai, Hollie!" sapa Louis canggung, ia melambaikan tangannya sejenak. Dua pasang mata beralih pada sisir yang terjun bebas ke lantai.

"Ehm. Hai juga, Dad...Daddy Boo!" ujar Hollie ringan. Ringan di mulut, tapi sangat berat di hati. Christ tertawa terbahak sambil menunjuk wajah Hollie yang memerah.

"Kalian benar-benar roman picisan, ya! Kebelet punya kekasih deh! Daripada makin terlihat menyedihkan, gue turun duluan."

Hollie diam. Ia membiarkan Christ pergi membiarkannya dan Louis yang sama-sama mematung.

1.

Masih diam.

2.

Louis kembali melambaikan tangan.

3.

Hollie menahan kepala yang ingin berpaling dan membalas lambaian, napasnya tertahan begitu senyum Louis semakin lebar.

4.

Louis melangkahkan kaki, mencoba menyingkap jarak. Hollie berbalik badan dan memandangi dengan napas terus tertahan.

5.

Louis tepat di hadapannya, ia merentangkan tangan selebar mungkin. Hollie merengkuh tubuh kecil itu dengan sangat erat, badannya agak bungkuk mengingat tingginya di atas Louis.

"Kau berdebar, Hollie?" tanya Louis. Berhasil membuat Hollie yang sempat lemas kembali meregang. Ia baru sadar kepala Louis tepat di tengah dadanya.

"Kau tahu jawabannya, Daddy Boo!" gumam Hollie, Louis terkekeh kecil.

"Kau mencintaiku, kan?" goda Louis.

"Aku..."

Dobrakan pintu sangat mengagetkan, Hollie refleks melompat mundur terkena meja riasnya sedangkan Louis hampir tersandung kaki Hollie. Kedua menatap sumber kekacauan yang menampilkan cengiran dan lesung pipit begitu dalam.

"Kalian bersenang-senanglah! Aku akan mengingatkan dalam lima menit."

"Dad! Ini bukan seperti yang kau kira... Yah, dah pergi!" celetuk Hollie pasrah.

Pintu ditutup sebelum Hollie tuntas mengutarakan alibi, ia menggeram sebal sekaligus malu. Ia melirik Louis yang membeku. Entah dorongan dari mana, ia kembali menarik Louis dalam peluk.

Daddy's Sugar [END]Where stories live. Discover now