ALVARO || 043

13.7K 870 28
                                    

Sore harinya setelah Beby mandi, ia kebingungan mencari dimana suaminya berada. Sudah keliling rumahnya yang besar tapi tetap saja tidak menemukan Alvaro.

"Kemana sih suami Beby, rumahnya juga luas banget kan jadi susah."

"Awas aja, nanti aku suruh Varo buat kecilin rumahnya." gerutunya sembari terus berjalan mencari Alvaro yang entah dimana.

"Ada yang bisa dibantu nyonya?" tanya seorang pelayan di rumah Alvaro, panggil saja bi Nunung.

"Bibi tau Varo dimana?" tanya Beby sopan.

"Tadi teh bibi liat tuan ada di belakang 'nya." jawab Bi Nunung.

Beby mengangguk paham, kenapa ia tadi tak berfikiran untuk mencari suaminya disana. "Makasih ya bi, kalo gitu aku kesana dulu."

"Sami sami atuh."

Beby segera beranjak pergi ke belakang rumah, ia juga berfikir sedang apa juga suaminya di belakang.

Mulut Beby terbuka lebar melihat pemandangan di depannya, benarkah? Suaminya itu? Bayangkan saja Alvaro sedang mencuci mobilnya sendiri.

Bukan apa, tapi Beby kira Alvaro itu tipe orang yang anti dengan hal hal berbau seperti itu. Tapi ia salah ternyata suaminya itu tipe orang yang sederhana walau terlahir dari keluarga kolomerat.

Lamunan Beby buyar saat Alvaro dengan sengaja mencipratkan air ke wajahnya.

"Varo!" kesal Beby sembari berjalan ke arah sang suami.

"Kenapa sayang?"

"Kamu lagi ngapain?" tanya Beby basa basi.

"Nggak ngapa ngapain kok, cuma lagi maling mangga tetangga." balas Alvaro malas, bukan apa tapi Beby bisa liat sendiri kan ia sedang apa.

"Apasihh, basa basi doang kali!"

Alvaro sedikit terkekeh melihat istrinya yang cemberut. "Lagian, tau sendiri kan aku lagi apa kok masih nanya."

"Iya-iya, mau dibantu nggak?"

Alvaro yang sedang menggosokkan bisa di mobilnya pun mengangguk sekilas. "Gapapa,"

Dengan cekatan Beby membantu Alvaro menyirami mobilnya yang sudah di cuci. Beby tersenyum kecil, ternyata Alvaro tak se manja atau se sombong kebanyakan orang kaya di luar sana.

"Beby," panggil Alvaro.

"Kenapa?" tanya Beby tanpa menoleh ke asal suara.

"Rambut kamu ada daun tuh, sini dulu." titah Alvaro.

Kening Beby menyerit tak ayal ia juga mendekat ke arah suaminya. "Emang ya? Perasaan aku nggak ngapa ngapain deh, kok bisa ada daun." celoteh Beby membuat Alvaro tersenyum tipis.

Dengan jahil Alvaro mengoleskan busa yang ada di tangannya ke pipi Beby membuat sang empu melotot kaget.

"Varo!! Kamu bohongin aku ya!"

"Hehe dikit." jawab Alvaro yang sudah cepat berlari menjauh takut terkena amukan dari sang istri.

"Dikit apa! Sini nggak!" emosi Beby, dengan sengaja ia mengarahkan selang yang ia pegang ke arah Alvaro membuat Alvaro menjadi basah sekarang.

ALVARO | ATLANTA GENKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang