ALVARO || 034

13.3K 971 104
                                    

Pagi harinya, ruangan Beby sudah ramai dengan sahabat sahabatnya yang datang menjenguknya. Yaa untung saja ini hari ini sekolah diliburkan karena para guru sedang ada rapat. Jadi mereka semua bisa menjenguk Beby, orang tua Beby sedang makan di kantin rumah sakit. Sedangkan bunda Alvaro akan menjenguk Beby agak siang.

"Bebyra lo kenapa bisa ketabrak sih?" pekik Jesika.

"Ya bisa,"

"Terus lo apa yang luka? Jangan jangan lo lupa lagi sama sahabat gue yang cantik imut kesayangan oppa Jaemin."

"Oppa oppa, emang si Jaemin sama aku gantengan mana?" protes Nathan.

"Ya ganteng oppa Jaemin lah, tapi sayangnya sama oppa Nathan." balas Jesika membuat Nathan membuang mukanya. Ia salting.

"Enggak kok Jes, alhamdulillah aku baik baik aja." jawab Beby.

"Syukur deh, eh itu yang nabrak Bebyra gimana? Udah ketangkep?" tanya Jesika.

Alvaro maupun Steven sama sama diam, karena terlalu sibuk dengan Beby mereka jadi lupa dengan pelaku.

"Gue bakal selidiki, orangnya kabur setelah nabrak." jawab Steven.

"Bang, kan sebelum abang mau di tabrak ada cowok yang deketin Beby terus bilang kalo abang dalam bahaya terus waktu Beby liat parkiran eh abang malah nyebrang pas ada mobil yang ngebut jadi Beby dorong abang." jelas Beby membuat mereka semua diam.

"Jangan bilang ini direncanain," gumam Alvaro.

"Gue yakin pasti ada dalang dibalik ini semua dan sasarannya lo, Steven." ucap Afkar.

"Gue?" tanya Steven menunjuk dirinya sendiri.

"Apasih gue nggak paham sumpah soal teror, dendam, darah, gelang, tabrak berencana.." frustasi Nathan mengacak rambutnya.

"Ada satu orang lagi yang mencoba masuk ke dalam permainan ini tapi cuma jaga dan awasin."

"Hah?"

"Orang yang bilang ke Bebyra kalo Steven dalam bahaya."

"Maksud lo dia juga--

"Nggak, dia cuma jaga dan awasi, dia mau masuk permainan tapi dia kurang lihai."

"Gue nggak paham anying, terus kita harus gimana?"

"Kita ikuti aja permainan mereka, lebih tepatnya dia." ucap Afkar tersenyum miring membuat mereka menatap Afkar heran.

"Maksud lo?" tanya Alvin.

"Gampang abis ini pasti dia rencanain sesuatu lagi, atau nggak mereka bakalan mancing kita ke kandangnya dengan salah satu diantara kita menjadi umpan." jawab Afkar.

"Umpan?"

Afkar mengangguk, "Gue yakin cewek sih yang bakalan jadi umpan." ucap Afkar menatap ke arah Beby.

"Aku?"

"Nggak pasti sih, soalnya kemungkinan lo doang yang bakalan dijadiin umpan."

"Apaan enggak! Yakali cewek gue." Sanggah Alvaro tegas.

Afkar terkekeh pelan. "Santai bro dia hanya pengen mancing salah satu diantara kita bukan mau buat cewek lo celaka."

"Wait wait gue masih loading anjing, maksudnya gimana gimana? Eh lo kalo kasih info jangan setengah setengah napa kan otak gue nggak nyampe." geram Kenzo.

"Otak lo aja kapasitas rendah." ejek Jesika.

"Terus rencana lo?" tanya Alleta.

Afkar tersenyum misterius, ahh Alleta sangat peka terhadap keadaan.

ALVARO | ATLANTA GENKWhere stories live. Discover now