ALVARO || 012

22.3K 1.5K 12
                                    

"Mau beli apa sih dek? Dari tadi muter muter mulu," gerutu Steven.

Yups! Mereka sudah sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka sedari tadi hanya berkeliling saja, entahlah sedari tadi Beby hanya berkeliling sedangkan Steven mengikuti Beby saja.

"Ish, abang ngga sabaran banget, bentar doang ini mau beli yupi." kesal Beby.

"Beli yupi? Bukan disini astaga adek abang yang paling cantik!" geram Steven.

"Salah ya.." ucap Beby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Allahuakbar ya salah dong, ini rak bahan dapur sayang." gemas Steven.

"Hehehe..." Beby menyengir dengan wajah watadosnya.

"Udah ayok ikutin abang," ucap Steven dan berjalan mendahului Beby.

Beby berjalan mengikuti abangnya, dan sampailah mereka di rak cemilan. Beby memekik senang sampai lompat lompat kecil. Steven hanya geleng geleng kepala dengan tingkah Beby.

"Udah sana ambil, abang mau ke toilet dulu." pamit Steven dan langsung beranjak pergi.

"Iya,"

Beby dengan antusias membeli berbagai cemilan ralat sepertinya 99% cemilan tersebut yupi. Beby memang pecinta yupi garis keras.

Tak sengaja Beby melihat siluet badan yang sangat ia kenali, Beby berjalan mendekat--tunggu ia tak sendiri, ia bersama seorang gadis yang seumuran dengannya, bahkan mereka tertawa bersama.

"Enggak mungkin Varo selingkuh kan?" gumamnya pelan. Entah kenapa ada rasa tak suka jika ia melihat Alvaro bersama dengan wanita lain, apa mungkin ia cemburu?

Beby segera pergi dari situ dan kembali ke tempatnya tadi.

"Beby,"

"Eh.. iya abang," kaget Beby sambil menoleh ke belakang.

"Kenapa?" tanya Steven.

"Enggak kok, Beby udah capek pulang yuk." ajak Beby.

"Loh, enggak jadi beli?" tanya Steven.

"Enggak, segini aja cukup kok." jawab Beby.

"Yaudah yuk pulang,"

Mereka berdua pun berjalan menuju kasih dan membayar belanjaan Beby.

- ALVARO -

"Dek, kenapa kok dari tadi diem?" tanya Steven saat sudah sampai di mansion.

"Gapapa, Beby ke atas dulu." pamit Beby dan langsung beranjak ke kamarnya.

Di dalam kamar ia menggeram kesal. Tidak, ia tidak akan menangis itu sungguh bukan sifatnya, tapi ia akan badmood ke semua orang, ia juga akan marah marah sendiri. Lihatlah ia sekarang sedang memukul bantalnya guna menyalurkan rasa kesalnya.

"Ishh itu Varo sama siapa sih?!!" geramnya.

Ia beranjak dan mengambil yupi yang ia beli tadi, Beby memakan yupi tersebut kasar tak ayal ia juga menikmatinya.

ALVARO | ATLANTA GENKWhere stories live. Discover now