[49] ɴɪᴄᴇ ᴛᴏ ᴍᴇᴇᴛ ʏᴏᴜ

5.3K 255 43
                                    

Pagi ini seperti biasa, Lana disibukan dengan berjualan di kedainya. Yuni pun juga tak kalah sibuk, gadis itu terlihat berlalu lalang mengantar pesanan untuk para pelanggan. Gemerincing lonceng yang nyaring karena seseorang membuka pintu, membuat Yuni menoleh pada sumber suara.

"selamat datang..." sapa Yuni ramah pada dua lelaki yang baru saja melewati pintu masuk sembari membersihkan sebuah meja

Kedua lelaki itupun berjalan ke arah meja kasir untuk memesan makanan.

"good morning...... joheun achimimnida...." sapa Lana hangat sambil berbalik badan

"Aldre? Nando?" gumamnya lirih dengan kedua mata membulat

Aldre melangkahkan kakinya semakin mendekat pada meja counter sambil tersenyum manis dimana ada Lana yang berdiri di baliknya. Sedangkan Lana membalas senyuman Aldre dengan wajah masam.

"ngapain kamu kesini?" tanya Lana ketus

"aku ingin membeli sarapan Lana. ada menu apa pagi ini?" balas Aldre sendu

"menu nya ada di papan" ucap Lana dingin

"hmm... baiklah aku pesan nasi pecel dan ayam goreng dua porsi. minumnya air mineral" kata Aldre sambil membaca daftar menu

"oke. silahkan mencari tempat duduk, nanti makanannya diantar" ucap Lana sambil memberinya nomor meja

"terimakasih" balas Aldre seraya menerima nomor meja itu dengan tersenyum manis

Aldre dan Nando memilih duduk di meja yang teletak pada pojok ruangan dekat dengan jendela. Walaupun Aldre berusaha untuk tenang, tapi ia tak dapat menyembunyikan wajah gugupnya karena sebetulnya hari ini dia ingin bertemu dengan Naomi.

"silahkan...." ucap Yuni ramah sambil menyajikan hidangan di hadapan keduanya

"terimakasih" balas Nando membuat Yuni terkesiap

"apakah anda berdua berasal dari Indonesia?" tanya Yuni penasaran

"ya nona, kami berdua berasal dari Jakarta" jelas Nando dengan suara berat

Seketika Yuni menoleh pada Nando. Kedua insan tersebut saling mengunci pandangan selama berberapa detik, kemudian Yuni tersenyum manis. Tiba-tiba denyut jantung Nando terasa berhenti berdetak, lalu berganti dengan degupan cepat. Lelaki tersebut semakin betah memandang wajah nan ayu milik gadis jelita itu.

"waah... selamat datang di pulau Jeju dan selamat menikmati hidangan di kedai kami" balas Yuni antusias membuat Nando tersadar dari lamunannya

Yuni pun berlalu, dan tanpa sadar pandangan mata Nando masih mengikuti langkah gadis itu hingga kepalanya berputar kebelakang. Aldre terkekeh kecil melihat wajah asistennya yang kini berubah merona.

"sudah, nanti leher mu terkilir" ledek Aldre membuat Nando memalingkan wajahnya cepat dan salah tingkah

Mereka berdua menikmati hidangan yang dipesan. Aldre tampak begitu lahap saat menyuapkan makanan demi makanan ke dalam mulutnya. Ia meresapi kelezatan makanan buatan Lana yang dulu selalu menjadi favorit nya.

Sedangkan dari kejauhan sesekali Lana memperhatikan gerak-gerik Aldre dan Nando dari tempatnya berdiri. Lana masih bertanya- tanya apa tujuan mereka datang kemari. Tak lama berselang, terdengar suara gadis kecil yang sedang bersenandung sambil menuruni anak tangga.

"mama....." pekik Naomi membuat Lana terkesiap

"eh sayang.... kamu mau sarapan?" tanya Lana pada Naomi sambil mengacak gemas rambutnya

"hemm... hemmm...." balas Naomi dengan mengangguk cepat

Setelah kecelakaan tragis yang menimpa gadis kecil itu, pihak sekolah memperbolehkan Naomi untuk belajar dirumah hingga kondisinya semakin membaik. Tak jarang Naomi mengerjakan tugas sekolah sambil menemani ibunya berjualan di kedai, karena ia merasa bosan jika harus belajar sendiri di lantai dua.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now