[15] ᴋᴇᴄᴏᴀ ᴛᴇʀʙᴀɴɢ

14.3K 457 113
                                    

Denting suara sendok dan garpu saling beradu diatas meja makan, Aldre tampak menikmati makanan yang tersaji dihadapannya. Sedangkan Lana hanya menyuap malas sambil menatap kosong piring yang ada didepannya. Mereka berdua sedang makan malam bersama di restoran mewah yang terletak di dalam hotel bintang lima milik Aldre.

Aldre yang semula membiarkan sikap Lana, kini ia berubah cemas dengan kediaman Lana sejak menginjakan kaki di hotel. Dia menjadi ingin tau tentang apa yang sedang dipikirkan Lana dalam benaknya.

"kamu lagi mikir apa sayang?" tegur Aldre lembut seraya menggenggam telapak tangan Lana

Sontak Lana sedikit terperanjat dengan teguran Aldre. Dia tersenyum kecil sambil menggeleng pelan.

"aku gapapa Aldre..." jawabnya sendu

Lana tak pandai berbohong, karena itu Aldre dapat merasakan jika kekasihnya tidak baik-baik saja. Aldre tersenyum seraya menaikan dagu Lana, agar pandangannya yang menunduk dapat bertemu dengan kedua mata lelaki tampan itu.

"jangan bohong, aku ngga suka kalo kamu menyembunyikan sesuatu dari aku Lana...." ucap Aldre lembut sambil membelai perlahan wajah cantik gadis itu

Lana menghembuskan nafas berat perlahan lalu ia menatap sendu Aldre yang sedang tersenyum manis padanya.

"kenapa?" tanya Lana lirih sambil menatap kosong lelaki yang ada dihadapannya

"hmm?" gumam Aldre seraya menatap Lana penuh tanda tanya dengan menaikan satu alisnya

"kenapa kamu selalu ngajak aku ke hotel sih Al? bukannya kerumah kamu?" tanya Lana dengan wajah bersedih serta bibir yang mengerucut kedepan

Aldre terkekeh kecil setelah mendengar pertanyaan Lana, hal itu justru membuat Lana kesal karena dia merasa dipermainkan.

"ck... kamu kok malah ketawa? yaudah aku pergi aja dari sini" geramnya sambil menghempas serbet yang digenggamnya

Tawa Aldre berubah panik ketika Lana berdiri dan melangkah pergi menjauh dari meja makan. Dia tidak mengira jika Lana akan sebegitu marah padanya.

"ya ampun sayangku.... hei... tunggu sebentar" pinta Aldre sembari mencekal lengan Lana agar menghentikan langkah kakinya

"kamu kenapa sih tiba-tiba sewot gini?? lagi datang bulan ya?" tanya Aldre dengan sedikit bercanda, tapi tak mampu menghibur Lana

Lana menatapnya tajam penuh kekesalan saat pandangan mereka saling bertemu. Dengan lembut Aldre mengusap kedua pundak Lana untuk menenangkan perasaan gadis itu.

"yaudah kita ke kamar dulu kalo kamu ingin tau jawabannya" ucap Aldre sendu

"ck... ngga mau ah... dikit-dikit kamar, dikit-dikit kamar. kamu kira aku ini wanita apa Aldre?" balas Lana penuh kekecewaan dengan mata berkaca-kaca

Aldre memandang Lana sendu sambil menghembuskan nafas berat. Ia begitu sabar mencoba untuk menenangkan Lana dengan memijat lembut kedua pundak wanita itu.

"bukannya gitu Lana, kamu lihat sekitar kita. banyak orang yang liat... tuh..." tutur Aldre sambil melihat sekeliling mereka

Lana ikut menatap ke sekelilingnya lalu terlihat berberapa orang sedang bergumam sembari memandang ke arah mereka. Ia pun akhirnya menurut dan beranjak menuju kamar beserta Aldre.

Sesampainya di dalam kamar, Aldre meminta ijin kepada Lana untuk bertemu dengan ssesorang. Pikiran Lana yang kacau membuat dirinya melamun dihadapan jenjela kaca lebar, menatap kosong hiruk pikuk suasana ibu kota di malam hari dengan lampu-lampu gemerlapan.

Berberapa saat kemudian dia dikejutkan dengan suara dering ponselnya. Lana berjalan ke arah tas nya yang terletak di sofa, terlihat kontak Bella memanggil di layar ponsel. Ia kembali berjalan menuju jendela kaca sambil menerima panggilan itu.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat