[19] ꜱɪ ᴘᴀʟɪɴɢ ᴀᴋᴛɪɴɢ

9.3K 413 94
                                    

"Aldreeehh..."

Desah Lana terdengar lemah saat Aldre menghujamkan kejantanannya kedalam liang kenikmatan miliknya dengan tempo semakin cepat. Lana memohon pada Aldre agar segera menyudahi kegiatan panas mereka, sebab dia sudah tidak sanggup lagi. Bahkan ia sampai bernafas menggunakan mulut karena merasa kekurangan pasokan oksigen.

Aldre justru gemas melihat wajah sensual kekasihnya karena bibir wanita itu yang sedikit terbuka, lalu ia menyambar bibir ranum Lana, melumatnya lembut tanpa mengurangi kecepatan gerakan pinggulnya.

Kedua tangan Lana bertumpu pada lengan kekar milik Aldre untuk mengimbangi gerakan tusukan pinggulnya yang bertambah liar.

Tubuh Aldre pun akhirnya menggelinjang hebat, jika dihitung pada hari ini dia telah menembakan cairan cintanya sebanyak enam kali didalam rahim Lana mulai dari pagi hingga menjelang malam. Tak lama kemudian Lana menyusul Aldre, tubuhnya juga tersentak lemah saat mencapai pelepasan entah untuk keberapa kalinya.

"mulai besok ngga usah minum pil kontrasepsi" suruh Aldre dengan suara parau

Lana terheran dengan permintaan Aldre, tapi ia tidak membalas ucapan Aldre karena masih mengatur nafasnya yang serasa menipis. Aldre bangkit lantas mengenakan bathrobe-nya kemudian menuju kamar mandi.

"emang kenapa sayang?" tanya Lana tiba-tiba menyusul Aldre dari belakang

"aku tau cara agar orang tua ku mau merestui hubungan kita" ucap Aldre dengan tatapan serius

"hmmm... bagaimana?" tanya Lana penasaran

"caranya yaitu... bikin kamu hamil. aku sangat yakin jika orang tua ku ngga akan menolak pernikahan kita" jelas Aldre sambil menyeringai tipis

"jangan gila kamu..!!!" bentak Lana kesal sambil memukul lengan Aldre

"aduh... memang kenapa? kamu ngga mau menikah sama aku?" protes Aldre kecewa sambil mengusap lengannya yang terasa panas

"bukan begitu Al...."

"lalu apa? kamu sudah ngga cinta sama aku hmmm?" cecar Aldre dengan mencengkram kedua lengan Lana sembari menatapnya lekat-lekat

Lana menghela nafas berat "jika kita melakukan itu, tante Paula akan semakin membenciku. karena dia berpikir aku memaksakan kehendak agar dapat menikah sama kamu. aku nggak ingin pernikahan kita didasari dengan keterpaksaan. aku ingin tante Paula tulus menerima aku sebagai menantunya" jelas Lana sendu memberikan Aldre pengertian agar tidak salah paham

Aldre menghembuskan nafas kasar sambil menatap dalam wajah wanita yang ada di hadapannya, lalu ia menyambar bibir Lana yang bengkak akibat ulahnya. Ciuman mereka begitu dalam sebab perasaan Aldre yang takut kehilangan.

"aku mohon jangan menyerah dengan keadaan... tetap berjuang untuk hubungan kita ya..." pinta Aldre dengan mata berkaca-kaca setelah melepas perlahan ciuman mereka. Entah mengapa akhir-akhir ini Aldre lebih sensitif daripada biasanya

Lana tersenyum kecil sembari membelai lembut wajah tampan kekasihnya. Kemudian mereka membersihkan tubuh bersama-sama dengan Aldre menambah satu ronde lagi saat berada didalam bathtub.

•••

Hari ini Paula meminta Aldre agar ke rumah untuk makan malam bersama. Aldre pun memenuhi undangan mommy nya karena dia juga ingin mengatakan yang sesungguhnya tentang penyebab batalnya perjodohan dengan Vanessa. Aldre ingin membuka mata hati mommy nya agar menyadari jika Vanessa bukan gadis baik-baik seperti yang dipikirkan.

Bahkan Vanessa sudah tidak tersegel saat Aldre pertama kali melepas keperjakaann dengannya. Tetapi kala itu Aldre bisa memahami dan menerima keadaan Vanessa, karena ia tidak ingin menilai seorang perempuan hanya dari selaput darahnya saja.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now