[43] ꜱᴇʙᴜᴀʜ ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ

5.6K 274 49
                                    

Suara gagang pintu yang terbuka pelan, sedikit mengusik lamunan Aldre. Namun ia hanya melirik sekilas dari ujung ekor matanya tanpa menoleh ke sumber suara.

Tampak seorang pria sedang memasuki kamar nya dengan raut wajah gelisah, pria tersebut berjalan perlahan mendekati Aldre yang sedang duduk sendiri sambil memandang kosong keluar jendela.

"tuan..." tegur Nando lirih

Aldre sangat mengenali betul siapa pemilik suara itu. Biasanya Aldre akan mengamuk jika Nando datang untuk berkunjung, namun kali ini Aldre lebih tenang. Aldre hanya bergeming, enggan merespon saat asisten pribadinya berusaha untuk mendapat perhatiannya. Aldre justru sibuk memperhatikan sepasang burung gereja yang sedang bermain-main di atas dahan pohon.

"tuan, saya mohon agar anda sudi untuk mendengarkan kabar yang baru saja saya terima" pinta Nando penuh harap

Ia menghembuskan nafas dalam seraya berkata "kabar ini tentang nona Lana"

Sontak Aldre menoleh kepadanya dengan rasa ingin tau yang teramat besar setelah nama wanita itu terucap, setelah sekian lama tak ada satupun orang lain yang berani menyebut nama itu di depan Aldre. Nando pun berjalan mendekati Aldre lalu memberinya sebuah dokumen.

Nando yang terlalu bersemangat karena merasa mendapat respon positif dari Aldre, membuat dirinya lupa jika tidak mungkin Aldre dapat dengan mudah memahami tulisan-tulisan yang ada didalam dokumen tersebut. Ia mencoba untuk menjelaskan pada Aldre dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan gejolak emosi pada batin tuannya.

"saya mendapat kabar dari seorang agen swasta yang dulu ikut menyelidiki kasus kematian nona Lana. dia menemukan kejanggalan dalam hasil tes DNA dari mayat korban dengan DNA kerabat nona Lana. pihak rumah sakit seolah menutup kasus tersebut dengan memalsukan hasil tes DNA keduanya" jelas Nando menggebu-gebu, namun Aldre tetap terdiam seraya menatapnya datar

"inti dari informasi ini adalah nona Lana masih hidup tuan" sambung Nando dengan nada sendu

Tiba-tiba Aldre bangkit dari kursinya lalu menggenggam kedua tangan Nando sambil menatapnya lekat-lekat.

"jangan bohongi aku Nando" geram Aldre seraya mencengkram kuat kedua tangan Nando

"saya tidak mungkin berani untuk melakukannya tuan" balas Nando meyakinkan, kemudian ia menunjukan berberapa foto yang ada didalam dokumen

"dimana sekarang Lana berada?" cecar Aldre tidak sabaran dengan mata berkaca-kaca serta nafas memburu

Roh Aldre seolah kembali pada raganya. Alam bawah sadarnya seakan-akan terbangun dari tidur yang sangat lama setelah melihat sebuah foto yang memperlihatkan Lana dengan perut membuncit. Diperkirakan pada saat itu Lana sedang mengandung usia delapan bulan. Dan Nando dapat memastikan jika Lana serta anaknya masih hidup hingga saat ini.

 Dan Nando dapat memastikan jika Lana serta anaknya masih hidup hingga saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"engghh.... pelanhh-pelannhhh.... ouch....!! hei!!" protes seorang wanita yang sedang menelungkup pada lelaki yang menjulang di atasnya

"maaf, apakah sentuhanku terlalu keras?" tanya sang lelaki cemas

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now