[22] ʜᴀᴘᴘʏ ᴇɴᴅɪɴɢ?

9.7K 391 86
                                    

Sejak tadi pagi Lana disibukan berkutat di dapur. Bukan lagi dapur minimalis dengan peralatan seadanya di apartemen Aldre, namun dia kini berada di dapur yang penuh dengan peralatan canggih keluaran terbaru. Tidak hanya sekedar ditemani oleh sang kekasih, melainkan juga calon ibu mertua nya.

Di hari Sabtu yang cerah ini Paula serta Lana tampak asyik mencoba resep baru yang mereka dapatkan dari kanal platform pengunggah video iTube.

Kali ini Paula memberikan ide untuk membuat 'Mexican coffee bun' yang biasa ia beli di mall-mall. Walaupun berberapa kali mengalami kegagalan, tetapi mereka berdua pantang menyerah untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Paula menatap lekat-lekat wajah wanita yang sedang serius mencampur adonan kopi serta butter, wanita yang dulu sangat amat ia benci. Meskipun jika ditarik mundur kembali memorinya, Paula pun merasa bingung mengapa dirinya sampai membenci Lana layaknya musuh bebuyutan.

Kedua matanya berkaca-kaca sewaktu teringat akan sikapnya yang sangat jahat serta kejam terhadap Lana. Bagaimana bisa dia begitu tega menyakiti wanita sebaik dan setulus Lana.

"nah... sudah cantik topping -nya tante, sekarang tinggal dipanggang" ujar Lana setelah selesai menambahkan krim kopi diatas adonan yang telah mengembang

Kemudian Lana terkejut saat melihat raut sendu pada guratan wajah wanita paruhbaya itu. Ia menjadi cemas jikalau Paula merasa kurang sehat.

"tante Paula kenapa?" tanya Lana penuh kekhawatiran

"oh tidak... aku baik-baik saja Lana" sanggahnya sambil menyeka buliran kristal yang menggantung di pelupuk mata, lalu menyunggingkan senyum untuk menutupi rasa sedihnya

"mari kita istirahat dulu tante, sambil menunggu kue nya matang" ajak Lana lembut sembari merengkuh pundak Paula lalu memapahnya duduk di sofa

Mereka tampak asyik bercengkramah, Paula menceritakan tentang masa kecil Aldre yang pemalu serta penakut. Aldre kecil mendapat julukan 'Koala' oleh saudara ataupun kerabatnya karena selalu bersembunyi di bawah ketiak Paula, saat mereka berkunjung kesuatu tempat.

Lana sempat tidak percaya, sebab Aldre yang  ia kenal sangatlah mudah bergaul dan penuh percaya diri. Kemudian Paula menunjukan foto-foto Aldre saat masih kecil.

"eeh apaan sih mom..." protes Aldre saat ia memergoki Paula sedang menunjukan foto bugil nya saat bayi pada Lana

Paula tertawa renyah disusul dengan Lana saat Aldre merebut album foto yang berisi aib dirinya dari tangan Paula. Banyak sekali kejadian konyol yang diabadikan oleh Paula saat ia masih kecil. Mulai dari Aldre yang ketakutan saat dipaksa berfoto bersama badut Disneyland, menangis setelah tercebur di sungai ketika asyik mencari berudu, memakan coklat hingga belepotan di seluruh wajahnya, dan masih banyak lagi.

Wajah Aldre bersemu merah saat membolak-balik album ditangannya sembari mengingat betapa mengenaskan dirinya sewaktu kecil dulu.

"hahaha kenapa Al? kamu malu?" ledek Lana sambil terkekeh

Aldre tidak membalas ucapan Lana, dia hanya menatap tajam kekasihnya sambil menggeram pelan.

"gausah malu Aldre... aku kan udah pernah liat semuanya.... ehh... ups..." seketika Lana membungkam mulutnya sendiri sebab keceplosan saat berkata

Paula menghentikan tawanya dan kini atensinya tertuju pada Lana. Kedua bola mata Aldre membola sempurna karena terkejut setelah mendengar ucapan Lana.

Keringat dingin meluncur bebas dari pelipisnya dengan wajah kikuk, Lana merasa malu setengah mati sambil merutuki kebodohan nya sendiri akibat ceroboh saat bercanda.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu