[05] ᴇʜ, ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ ʟᴀɢɪ

28.3K 780 100
                                    

Lana duduk di meja kerjanya sambil belajar tentang bagaimana menjadi sekertaris yang handal dari sebuah buku yang ia beli sepulang kerja kemarin. Dia juga mempelajari tentang aktifitas Daniel sehari-hari di kantor agar dirinya tidak membuat kesalahan dalam menjalankan tugas nya.

Tak lama kemudian Daniel tiba di kantor, Lana pun berdiri dari duduknya saat Daniel melintas di hadapannya.

"selamat pagi pak Daniel" sapa Lana hangat dan ramah sambil tersenyum manis pada Daniel.

Daniel hanya melihat sekilas dengan tatapan malas lalu masuk ke ruangannya begitu saja. Ada sedikit rasa canggung di hati Lana karena sikap dingin Daniel, namun dia tidak ingin ambil pusing. Lana beranjak menuju ruangan Daniel sambil membawa dokumen yang di perlukan untuk pekerjaan hari ini.

"permisi pak Daniel..."

Daniel hanya melirik Lana dengan tatapan dingin saat dirinya memasuki ruangan.

"ini adalah dokumen yang diperlukan pak Daniel untuk rapat bersama klien, dan ini adalah laporan hasil audit keuangan yang diminta pak Daniel kemarin" jelas Lana sambil tersenyum ramah saat meletakan berberapa dokumen di atas meja Daniel

"ya" ucap Daniel singkat dan nada datar

"apakah ada yang bapak perlukan lagi?" tanya Lana

"tidak" jawab Daniel singkat

"baik saya akan keluar, permisi pak" Lana pamit lalu berjalan menuju pintu

"tunggu" perintah Daniel membuat Lana menghentikan langkahnya dan memutar badannya

"ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Lana ramah

"tolong kau belikan aku kopi di kedai biasanya" perintah Daniel sambil mengetik pada laptopnya

"baik pak" Lana memberi hormat lalu pergi dari ruangan itu

Dua puluh menit kemudian Lana telah sampai di depan ruangan Daniel sambil membawa pesanan Daniel serta sebungkus roti lapis.

"permisi pak. ini kopi pesanan bapak" Lana meletakan kopi serta roti lapis itu di atas meja.

Daniel mengerutkan dahi saat melihat bungkusan roti lapis itu lalu menatap Lana heran.

"apa ini?" tanya Daniel penasaran

"itu roti lapis pak" jawab Lana sambil tersenyum

"aku tidak memesan ini" tegas Daniel

"bapak memang tidak memesan itu, tetapi saya yang membelikannya untuk bapak" tutur Lana lembut

"untuk apa?" cecar Daniel yang tidak puas dengan jawaban Lana

"pagi ini bapak belum sarapan kan?" tanya Lana balik

Daniel hanya bergeming sambil memajukan posisi duduknya seolah ingin mendengar penjelasan dari Lana.

"begini pak.... saya telah melihat dan mempelajari jadwal bapak. ternyata pak Daniel tidak sempat sarapan karena harus berangkat sangat pagi ke kantor. jadi bapak harus mengisi perut dulu sebelum meminum kopi ini. karena menurut catatan kesehatan pak Daniel memiliki gejala penyakit asam lambung. pak Daniel harus menjaga kesehatan, sebab kesehatan anda lebih berharga daripada seluruh harta kekayaan yang bapak punya" tutur Lana lembut sambil tersenyum manis

Daniel terkejut setelah mendengar penjelasan Lana. Ia tidak menyangka jika Lana sangat perhatian kepada dirinya. Namun kemudian dia menepis perasaan itu dan berfikir jika sudah merupakan tugas Lana untuk memperhatikan kesehatannya.

"kau boleh keluar" titah Daniel pada Lana dengan nada dingin

Lana pun memberi hormat sebelum keluar, lalu berjalan kembali menuju meja kerjanya. Setelah Lana menghilang dari balik pintu, Daniel menghembuskan nafas kasar sambil menyandarkan punggungnya. Ia menatap kopi serta roti lapis itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Lalu pandangannya beralih pada Lana.

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now