[51] ᴛʜᴇ ɢʀᴇʏꜱᴏɴ

4.9K 252 29
                                    

Suasana di ruang keluarga kediaman Lana terasa begitu kelabu. Sang tuan rumah beserta kedua tamunya masih terdiam dengan pikiran masing-masing. Lana tidak pernah menyangka jika Paula dan Hector sampai datang jauh-jauh ke Korea, mengingat penerbangan yang memakan waktu cukup lama pastinya membuat tubuh renta itu merasa sangat lelah. Sedangkan kedua orang tua Aldre sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Lana serta cucu mereka. Keduanya tidak mempedulikan seberapa jauh jarak yang harus ditempuh, asalkan bisa melihat Lana serta Naomi dengan dengan mata kepala mereka sendiri.

Keheningan itu terpecah kala Yuni datang dengan membawa nampan yang berisi teh hangat serta kudapan manis.

"silahkan tuan, nyonya" ucap Yuni ramah pada kedua tamu Lana sembari menyajikan diatas meja

"terimakasih" balas Paula sambil tersenyum

"silahkan dinikmati teh hangatnya om, tante. maaf jika hidangan yang saya sajikan kurang berkenan" ucap Lana sendu

"nak.... melihatmu saja sudah membuatku begitu bahagia dan bersyukur. sungguh ini terasa seperti mimpi" tutur Paula dengan air mata mengalir perlahan

"tante...." cicit Lana lalu memeluk Paula

Lana tak kuasa menahan air matanya saat mendengar isakan tangis lolos dari bibir Paula. Kedua wanita itu saling mendekap erat, menumpahkan rasa rindu serta kesedihan yang tersimpan di dalam hati.

"maafkan kami nak" ratapan Paula berkali-kali tepat di telinga Lana

"tidak perlu meminta maaf tante, semua telah berlalu" balas Lana sendu sambil menepuk punggung Paula yang bergetar

Tak disangka, Hector juga menitihkan setetes air mata dari sumbernya. Lelaki tua itu sedikit mengangkat wajahnya sambil menoleh kesamping lalu cepat-cepat mengusap air matanya. Sebagai pria, Hector ingin menjaga kehormatannya dengan tidak ingin terihat lemah karena menangis. Namun sebagai manusia biasa, hatinya terasa begitu remuk bagaikan dihantam batu besar. Rasa penyesalannya tidak mampu dibendung lagi, karena sikap egoisnya di masa lalu telah mengakibatkan Lana serta cucunya menderita.

Paula melepaskan pelukannya perlahan, lalu kedua matanya yang sembab dan basah bersitatap dengan Lana.

"aku dan Hector merasa gagal sebagai orang tua. karena telah membuat Aldre serta dirimu menderita bertahun-tahun lamanya" tutur Paula dengan suara parau

"tante tau, kamu pasti membenci Aldre karena apa yang telah dilakukannya dulu. tapi sungguh itu semua di luar kehendak Aldre" sambungnya sambil membelai wajah Lana

Lana terdiam, ia hanya mendengarkan semua perkataan Paula dengan seksama.

"sesungguhnya dalang dibalik hancurnya hubungan kalian adalah Vanessa. wanita itu sangat berambisi untuk menikah dengan Aldre. hingga Vanessa menjebak Aldre dengan kehamilannya. Vanessa bersikeras jika Aldre adalah ayah dari anak yang dikandungnya, tapi setelah bayi itu lahir kami semua mengetahui jika Vanessa berbohong. ia menyesal dan mengakui semua kejahatannya selama ini" jelas Paula dengan tatapan pilu

"maafkan om juga Lana, om telah egois dengan melarang Aldre untuk mencari kabar tentang mu. om benar-benar menyesal. tetapi tidak hanya itu Lana, sebab Vanessa juga- -" ucap Hector penuh penyesalan tetapi terputus karena Paula menoleh padanya serta menatapnya tajam

Paula kembali menatap Lana sambil tersenyum samar lalu menggenggam tangannya erat. Lana menjadi penasaran dengan akhir ucapan Hector yang terputus. Namun dengan cepat Paula mengalihkan rasa penasaran Lana dengan kembali bercerita.

"saat mendengar berita duka atas kematianmu, hati Aldre begitu hancur dan kami juga merasakan hal yang sama. kesedihan mendalam serta dendam yang membara membuat Aldre bertindak nekat. dirinya bertaruh nyawa melawan Jeremi seorang diri, hingga keduanya mengalami kecelakaan tragis. Jeremi tewas di tempat kejadian, sedangkan Aldre mengalami koma selama berbulan-bulan. lalu ketika Aldre sadar, ia menjadi depresi dan mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Aldre selalu berucap ingin menyusul mu serta anak kalian. dengan berat hati kami harus memasukannya ke dalam sebuah rumah sakit jiwa. hingga enam tahun berlalu, tetapi tak ada perkembangan sedikit pun"

ᴏᴜʀ ᴏɴᴇ ɴɪɢʜᴛ [ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now