Epilogue-never ending

20 3 0
                                    

Hades dan Ares masih bertarung. Ares mempertaruhkan nyawanya demi Gres, sedangkan Hades hanya ingin diakui dirinya yang paling kuat. Kondisi Ares sekarang kini sangat memprihatinkan. Tubuhnya dipenuhi banyak luka memar, dan tubuhnya semakin lemah. Akibat menerima serangan dari Hades secara bertubi-tubi. Sebenarnya, dia ingin menyerah dan rela menyerahkan nyawanya pada Hades. Namun dia masih memikirkan 'gadis itu'.

Kini Ares tergeletak di lantai, dengan tubuhnya dipenuhi luka memar, bajunya kini kotor dan robek, dan dirinya telah kehilangan tenaga. Jangankan menyerang, tenaga untuk berdiri saja sudah mati rasa. Tapi dia tetap kukuh melawan pria itu lagi.

Dia berusaha merangkak. Sedikit demi sedikit, Ares berusaha berdiri dengan sisa-sisa tenaganya. Meskipun itu mustahil.

Hades yang melihat kondisi Ares hanya bisa tertawa senang. Dia langkahkan kakinya dan mendekati Ares. Kakinya ia injakkan ke punggung Ares. Lalu ia berkata, "itulah akibatnya kalau kau berani mengkhianati atasanmu. Hanya karena seorang gadis? Haha...lucu sekali." Hades begitu menggebu-gebu. Dia menginjak punggung Ares kuat-kuat, hingga Ares mengeluarkan cairan merah di mulutnya.

"Huh, ayolah. Kau berani membelot hanya karena gadis lemah itu. Itu tidak masuk akal!" sindir Hades sembari kakinya dipindahkan ke wajah Ares.

"Ternyata, kau dan Lucien tidak ada bedanya." Hades mengayunkan kakinya.

Ares hanya bisa menangis dalam diam. Dia murka atas perlakuannya. Di sisi lain, dia sudah muak berada di Blackswan. Dia pasrah dirinya akan mati di tangan bossnya sendiri. Tapi dia masih berharap, Gres berhasil menemukan cermin ajaib itu dan memecahkannya.

"Maafkan aku Gres," batin Ares sembari menitikkan air matanya.

Hades tertawa semakin keras dan merasa senang.

"Maafkan aku, karena aku sudah menyakiti hatimu saat berada di Villa. Aku tau, kau masih merasakan luka di batinmu. Tapi permintaan maafku ini padamu, sangat tulus. Aku harap kau mau memaafkanku." Air mata Ares semakin deras.

"Aku pasrah, aku pasrah akan kehilangan nyawaku. Demi dirimu."

Hanya itu yang bisa dikatakan Ares melalui batinnya. Sebenarnya dia masih ingin melawan Hades, tapi hanya untuk berdiri saja sudah tidak sanggup. Kekuatannya pun sudah terserap habis oleh Hades.

"Andai saja aku masih punya kekuatan lebih, pasti aku bisa mengalahkanmu, Hades." batin Hades penuh ambisi.

Hades tertawa, "sudahlah, tidak ada gunanya lagi kau melawanku. Karena kau sudah kalah telak." Hades begitu memprovokator, agar Ares mengalah.

"T-tapi...."

"Tapi apa, hm...." lirih Hades.

"Apa kau masih ingin melawanku, dengan kondisimu yang seperti ini? Haha....lucu sekali!" teriak Hades.

"Tidak ada artinya lagi kau melawanku, pesta sudah selesai," ucap Hades tersenyum sinis.

Hades menginjak kepala Ares, dia injak kepalanya sekuat tenaga. Kalau bisa sampai kepalanya pecah, hingga kepala Ares meninggalkan luka lebam serta benjolan besar di kepalanya. Lalu, Hades mengeluarkan sesuatu di saku coat nya. Dia mengambil sebuah pistol, dan dia arahkan ke kepalanya.

30 Years laterΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα