Chapter 16-my superhero

10 1 0
                                    

Yang dilakukan Klahan saat liburan musim panas adalah hanya berdiam diri di mansion. Sudah berhari-hari belum ada kabar dari sang Ayah. Terakhir kali dia mendengar kabar dari pihak rumah sakit, jika Ayahnya masih dalam masa kritis.

Klahan benar-benar terpuruk hari ini. Dia takut kehilangan Ayahnya, dia sendiri belum memenuhi permintaan Ayahnya. Beliau ingin dia menikah agar beliau secepatnya menimang cucu, namun sayangnya itu tidak terjadi padanya. Ya, dia sudah mengecewakan ayahnya. Dia harus menelan pahit ketika Ayahnya akan pergi dengan kesedihan mendalam.

Biasanya liburan ini akan berlibur ke rumah kakek-neneknya, berkunjung ke kebun binatang, atau ke wahana lainnya. Namun hari ini dia tidak kemana-mana selama belum mendengar kabar Ayahnya. Dia berharap beliau sembuh.

Daripada terus berdiam diri di dalam mansion, lebih baik dia keluar mencari udara segar.

🐻🐻🐻🐻🐻

Klahan berada di taman. Dia duduk dan berdiam diri di kursi taman itu sembari melihat danau di depannya. Hingga Gres datang menemui Klahan dengan membawa 2 con es krim rasa coklat. Pertemuan mereka pun hanya kebetulan. Dia melihat raut wajah Klahan sedih. Dia tau Klahan tidak semangat dalam melakukan apapun.

"Pasti memikirkan Ayahnya." Batin Gres sebelum melirik 2 es kirimnya. Dia memberikan satu es krimnya pada Klahan. Klahan meraih es krim itu dan tersenyum.

"Terima kasih." Ucapnya. Setidaknya dia merasa lebih baik setelah makan es krim. Klahan menggigit sedikit es krim.

"Bagaimana kabar Ayahmu hari ini?" Tanya Gres penasaran sekaligus khawatir dengan kesehatan beliau.

"Belum ada kabar, terakhir kali aku dengar kabarnya dia dalam masa kritis. Aku tidak tau apa kesehatannya membaik atau semakin memburuk." Jawab Klahan dengan dadanya terasa sesak.

Gres menganguk. Dia juga khawatir dengan Ayahnya Klahan. Mereka hanya bisa berharap beliau sembuh. Klahan melirik Gres yang tengah memakan es krimnya yang tinggal setengah con.

"Kenapa kau mengkhawatirkan Ayahku?" Tanya Klahan seolah tak suka dengan Gres yang memikirkan beliau.

Gres pun melirik Klahan. "Salahkah aku mengkhawatirkan boss lamaku? Hei, aku sudah menganggap dia sebagai Ayahku sendiri saat aku baru pertama kali bekerja." Ujar Gres.

"Lalu, apa yang beliau lakukan padamu saat dia masih menjabat sebagai CEO?"

"Saat pertama kali aku bekerja, beliau memperkenalkan lingkungan kantor, dia mentraktir-ku makan di saat tertentu, dan saat aku minta cuti dia juga kasih."

Klahan memberikan tatapan tajam pada Gres. "Berapa lama beliau memberimu cuti?"

"Tergantung kemauan. Berapa lama kita cuti, dia kasih." Dia memberi jeda. Lalu dia mulai menyindir Klahan.

"Tidak sepertimu...."

Klahan tercekat. Dia lagi-lagi merasa tertampar. Bukan sekali atau dua kali, tapi berkali-kali. Dia terdiam, lalu merenungkan perbuatannya sejenak. Benar, Ayahnya dan dirinya sangatlah berbeda dari segi sifat.

Apa dia bisa merubah sifat arogannya agar sama seperti ayahnya?

Dia mengangkat kepalanya, dia melihat dirinya dan Gres di pantulan air. Kini berubah menjadi sosok Kiro dan [y/n] di pantulan air tersebut. Dia terkejut dan seketika dia menghindar dari pantulan air tersebut.

30 Years laterWhere stories live. Discover now