Chapter 30-about portal, Blackswan?

9 1 0
                                    

Kini mereka ada di jalan. Mereka ada di dalam mobil, Gres duduk di samping Nayeon. Sementara Nayeon adalah yang menyetir. Ada sedikit penyesalan saat dia memberikan nama pada pria ini, Nayeon biasanya dipakai nama perempuan Korea, tapi dia pakai pada pria ini.

Untuk seukuran pria cool dan tampan biasanya pakai nama pria keren ala Pinterest, seperti Tristan, Edward, dan lain sebagainya. Gres malah memberikan nama Nayeon. Memang, dia menyukai nama itu. Apalagi karena sosok Nayeon Twice yang imut dan menggemaskan.

"Aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu," ucap Nayeon. Gres tidak menggubris pria itu.

"Alasanmu memberikan nama Nayeon, karena kau menyukai nama itu?" tanyanya sembari fokus menyetir dan Pandangannya mengarah ke depan.

Gres menganguk. "Iya," jawabnya singkat. Expresinya terlihat kosong.

Nayeon menghela nafasnya. "itu akan jadi nama aliasku," ucap Nayeon.

"Apa alasanmu menggunakan nama alias?" tanya Gres.

Nayeon terkekeh. "biasanya aku sering menyamar," ujarnya.

"Oh, ya? Apa kau seorang Detektif?"

Ia menggelengkan kepalanya. "Aku bukan seorang Detektif,"

"Apa pekerjaanmu?" tanya Gres random.

Dia me-rem mobilnya. Lalu berbicara. "Alasanmu menanyakan hal itu apa?" tanyanya balik.

"Apa tidak boleh aku bertanya." Gres kesal dengan pria itu, seolah Nayeon tidak bisa ditanya. Sama seperti Klahan. Bedanya, Klahan sering berbohong karena menyembunyikan sesuatu. Tapi terlepas dari itu, menurutnya Klahan jauh lebih baik daripada Nayeon.

"Aku tidak terlalu suka ditanya soal pribadiku," tandasnya.

"Lalu, aku harus bertanya apa padamu?" tanya Gres serius.

"Kau boleh bertanya apapun asalkan jangan privasiku yang kau tanya," ucap Nayeon penuh ketegasan.

Gres mengatur nafasnya, lalu ia membuangnya. Dia memikirkan pertanyaan yang akan diajukan pada Nayeon. "Oke, kalau begitu, sampai kapan aku terus memanggil Nayeon?"

"Sampai kau mengetahui nama asliku," jawab Nayeon.

"Jika aku sudah mengetahui namamu,"

"Jangan kau panggil nama itu lagi!"

Gres tertegun dan terdiam. Dia mengulumkan bibirnya.

"Kecuali kalau aku sedang menyamar. Baru kau boleh panggil nama itu,"

Gres mengulumkan bibirnya, lalu menganguk. Kini mereka hening. Gres memperhatikan fisik Nayeon, dia terlihat seperti pria di dalam ingatan masa lalunya. Tapi bukan pria ini.

"Mungkinkah dia Victor?" batin Gres.

Nayeon memperhatikan raut wajah Gres, sembari membaca pikirannya. Dia tertegun. Mungkin Gres mengetahui identitas dirinya, atau kerabatnya.

"Nayeon," panggil Gres.

"Apa?" sahut Nayeon.

"Terima kasih," ucap Gres sembari melempar senyuman.

30 Years laterWhere stories live. Discover now