Chapter 1-30 years later

46 2 4
                                    

30 Years later

July, 9 2022

Loveland city

30 tahun telah berlalu. Para Evolver pun sudah lama pergi. Suasananya sangat berbeda dari 30 tahun yang lalu. Tahun ini, zaman semakin canggih. Hampir semua orang menggunakan gadget. Dari usia dini, hingga usia lanjut.

Evolver tidak berakhir, mereka sudah kembali dalam wujud berbeda dan identitas berbeda. Kris juga masih hidup hingga sekarbang. Kini, dia menginjak usia 79 tahun.

Salah satunya adalah sosok gadis berambut hitam ini. Dia berada di Cafe bersama teman-temannya. Disana, mereka bercanda sembari memakan cemilan yang mereka pesan di cafe ini.

Gadis mungil itu merapikan rambut hitan nan lurus miliknya. Rambut indahnya ia biarkan tergerai agar menarik perhatian banyak orang. Rambut gadis inilah yang menjadi daya tarik banyak orang.

Dia memakan satu cookies dan menyesap minunan coklat sembari mendengar teman-temannya mengobrol.

"Wah, aku tidak menyangka punya 3 teman wanita punya rambut indah." puji pria kekar bernama Mercure.

"Yang satu bewarna hitam, pirang, dan Coklat. Bagaimana cara kalian mendapatkan rambut indah seperti itu?" Tanya Teo, si pria berambut coklat penasaran.

Dengan percaya dirinya, gadis berambut coklat itu mengibaskan rambut indahnya juga dan berkata. "Itu karena genetik kami bagus, dan sering merawat rambut."

"Itu sudah pasti...." sambung gadis berambut pirang dengan percaya dirinya. Lalu, ia melirik pada kedua temannya.

"Iyakan....girlss...." tanyanya lagi.

"Iya, donggg...." jawab mereka berdua dengan gaya centilnya.

Gadis si pemilik rambut hitam dan manik mata merah ini adalah Gres. Dia adalah pekerja kantoran. Usianya saat ini 17 tahun. Dia baru bekerja sekitar 3 bulan yang lalu. Bersama teman-temannya, Rin dan May. Mereka memiliki paras yang cantik membuat siapa saja akan terpikat, termasuk kaum adam. Mereka memang kadang centil pada kedua teman pria ini, namun bukan berarti mereka sombong. Kadang-kadang mereka juga saling bobrok.

Jam kerja mereka sudah selesai, saat ini mereka sedang ngongkrong. Kadang bercerita tentang keseharian mereka saat di kantor hingga menjulidi rekan kerja lainnya karena perilakunya melenceng.

Gres baru merasakan kebahagiaan ini di seumur hidupnya. Sebelumnya, dia adalah orang yang pendiam dan kaku. Dia tidak punya teman, dirinya selalu dibully teman-temannya semasa Gres masih Sekolah. Dia sempat mengira jika dia terjun di dunia kerja, nasibnya akan sama seperti kehidupan di Sekolahnya. Namun, berbanding terbalik apa yang ia bayangkan.

May tengah meminun secangkir green tea dan kembali mengobrol. "Memangnya kenapa kalian menanyakan rambut kami?" tanya May.

Teo menjawab. "Aku hanya tidak menyangka saja." jawabannya asalan-asalan.

"Kalau aku, kalian bertiga terlalu cantik di dunia nyata. Kalian seperti gadis di Pinterest....." Mercure memberi pendapat.

".....dan seperti karakter game." sambung Teo.

Perasaan mereka biasa-biasa saja, Apalagi Gres. Gres merasa dirinya biasa saja, padahal banyak orang mengatakan dia cantik. Begitu juga dengan kedua temannya. Karena menurut Gres, kecantikan bukanlah segalanya.

30 Years laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang