Chapter 12-dinner time!

14 1 0
                                    

Seminggu telah berlalu, Gres pun sudah pulih. Dia sudah bisa kembali bekerja dan berkumpul bersama teman-temannya.

Seperti biasa, Gres sedang mengetik laptopnya sembari melirik Klahan. Sementara Klahan sadar akan dirinya dilihat. Mata tajamnya mengarah ke Gres. Dan dia mendelik, dengan segera matanya kembali melirik ke laptop, ia pura-pura serius bekerja.

Klahan mengetahui segala gerak-gerik Gres yang mencurigakan. Tapi dia tidak mau menggubrisnya, lebih baik ia kembali mengetik laptopnya daripada menyia-nyiakan waktunya untuk menegur Gres.

Gres kembali melirik Klahan. Di dalam pikirannya, ia selalu berkomentar buruk pada bossnya.

"Kenapa sifat anaknya berbeda dengan ayahnya?"

"Sok bersikap dingin dan arogan biar dianggap keren. Padahal sebenarnya, Cringe...." Batin Gres sembari memanyunkan bibirnya.

Klahan pun masih dilirik Gres, mata tajamnya kembali melirik Gres. Kali ini tidak ada ampunan baginya, Klahan langsung menegur Gres.

"Sudah berapa kali kau melirikku?" Tanya Klahan tegas.

Dengan polosnya, Gres menunjuk keenam jarinya seraya tertawa kikuk.

Klahan menggeram, ingin rasanya dia menonjok kepala Gres. Tapi ia teringat dengan kata Ayahnya, tidak boleh bersikap kasar pada perempuan. Dan dia Juga harus bisa meng-handle emosinya. Klahan menghela nafasnya dan mencoba mengontrol emosinya.

"Kenapa sifatmu berbeda dengan Ayahmu?" Tanya Gres dengan polos.

Klahan mendelik.

"Ayahmu begitu baik, ramah, tidak pernah jaim. Sementara kau? Terlalu keras, dingin, arogan, dan sok keren." Komentar Gres. Di balik itu semua, ada rasa kekecewaan pada Klahan itu sendiri.

"Jangan merasa sok keren.....kau juga manusia." Sindir Gres.

Klahan semakin terkejut sekaligus tertampar dengan omongan Gres yang nyekelit. Memang benar, perbedaan dirinya dengan Ayahnya begitu mencolok. Sifat dinginnya hanya dibuat-buat agar terlihat keren. Dia tidak pernah ramah kepada siapapun, bahkan kepada keluarganya sekalipun.

Kemudian, air matanya pun keluar dari mata indah Klahan. Seketika ia tertohok. Kemudian, ia menangis.

Gres bisa melihat Bossnya yang keras hati pun menangis, bukan berarti Gres yakin hatinya akan melunak. Yang namanya Boss arogan tetap arogan. Tapi Gres berharap ada kelembutan hatinya sedikit pada Gres.

Tapi batu tetaplah batu, Klahan tetap mempertahankan image dinginnya.

"Sudah, jangan kau urusi diriku!" Sergah Klahan.

Meskipun ucapan Klahan begitu menyakitkan, tapi tidak membuat Gres merasa sakit hati. Karena dia sudah terbiasa dengan omongan Klahan. Kini, mereka kembali bekerja.

🐻🐻🐻🐻🐻


Waktu istirahat telah tiba. Seperti biasa, Gres dan kawan-kawannya berada di kantin. Kalau tidak di kantin, ya di Cafe Mercure.

Kebiasaan mereka adalah bercanda tidak jelas, kadang-kadang bahas Kpop. Bahkan yang tidak mengerti seperti Teo pun juga ikut-ikutan, meski kedengarannya tidak nyambung.

30 Years laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang