Chapter 33-welcome back to Blackswan

4 1 0
                                    

Helios dan Ares berjalan menyusuri koridor, mereka masih di Villa ini dan sebentar lagi, mereka akan menuju ke markas Blackswan. Ares membuka pintu dan terlihatlah langit malam, kolam se-luas dunia, taman se-indah surga, dan jalan se-lebar samudra.

Disana, mereka berjalan sembari berbicara. Membicarakan gadis yang mereka temui kemarin, Gres.

"Bagaimana menurutmu gadis yang kemarin?" Tanya Helios.

"Gadis itu, maksudmu Gres?"

"Apa nama gadis itu Gres?" Seketika Helios lupa dengan namanya.

Ares menganguk. "Gadis itu, memang Gres." Ucapnya.

Helios melipat kedua tangannya, dan menghela nafasnya. "Aku tidak yakin dia sakit jiwa." Komentar Ares. Kemudian, dia menunduk.

"Aku merasa bersalah saat membentak dia." Ares menunduk sembari merenungkan kesalahannya.

"Huhh....tidak seharusnya aku melakukan itu." Gerutunya.

Langkah mereka terhenti dan seketika Helios tersentak. "Heh, bukannya kau memang beringas?" Helios memperdebatkan sifat Ares.

Ares terdiam. "Sifat asliku bukan seperti itu." Elaknya, kemudian ia menunduk dan melipat kedua tangannya.

Helios merasa kesal, ia langsung menarik kerah baju Ares. "Apa kau juga sama seperti Gres?" Helios kini murka.

Ares juga murka, tiba-tiba bajunya ditarik. Padahal, ia tidak bersalah. Dan dia tidak ingin cari ribut. "HEI, APA-APAAN KAU INI?" Teriaknya. Lalu, ia membalas dengan memukul dada Helios.

Pukulan sekali sudah mampu menghantam dada Helios. Ia merasa murka, dan perdebatan itu berakhir dengan pertengkaran.

Ryan melihat kedua makhluk itu sedang bertengkar. Dia merasa pasti hanya karena hal sepele. Ia menghela nafasnya, lalu menghampiri mereka dan menghentikan 2 orang itu.

"Hei, hei, hei....sampai kapan kalian terus seperti ini?" Ryan berusaha memisahkan mereka berdua.

Ares yang murka kini wajahnya dipenuhi luka cakar dan rambutnya acak-acakan, sedangkan Helios berakhir dengan dadanya sakit dan ada luka lebam di sudut bibirnya akibat dari bogeman Ares.

"Kalian ini seperti anak-anak." Gerutu Ryan sembari berkacak pinggang.

"Kalian berdua ingin ke markas Blackswan, kan?!" Tanya Ryan.

Ares memberikan tatapan tajam pada Helios, begitu juga sebaliknya. Mereka berdua menganguk pelan.

Ryan menganguk mengerti, kemudian ia berbalik arah. "Baiklah, ayo. Ikuti aku." Perintah Ryan.

Mereka mengikuti langkah Ryan. Mereka berjalan menyusuri koridor. Sembari berjalan, mereka membuka topik pembicaraan.

"Setelah sekian lama kita pergi, akhirnya kita kembali lagi." Ucap Ares tenang.

"Alasan kita kembali, bukan benar-benar kembali pada Blackswan. Justru kita harus cari tau masa lalu Evolver terdahulu." Balas Ryan.

"Alasan kita mencari masa lalu Evolver apa?" Tanya Helios penasaran.

"Kita akan membongkar semua kebohongan Blackswan." Jawabnya.

30 Years laterWhere stories live. Discover now