Chapter 17-BTS concern

10 1 0
                                    

In Cafe

Liburan masih berlanjut, namun sebentar lagi liburan musim panas akan berakhir. Tak lama lagi semuanya sudah bisa bekerja atau bersekolah.

5 sekawan ini ada di cafe Mercure. Seperti biasa, untuk menghabiskan waktu libur ini biasanya bercanda, tertawa tidak jelas, dan saling usil-usilan. Tak lupa mereka juga memesan menu di Cafe ini sebagai tandanya mereka tau diri tujuan kesini.

3 gadis ini matanya sedang fokus memandangi layar televisi di dinding. Yang mereka tonton adalah berita, dan beritanya pun bikin mereka terkejut sekaligus senang.

Disiarkan langsung dari Miracle finder TV, salah satu Boyband Korea mendunia, BTS akan mengadakan konser di kota Loveland dalam rangka mengakhiri liburan musim panas. Bukan hanya BTS, sederet artis pun juga ikut memeriahkan konser ini. Salah satunya adalah Blackpink, IVE, Oliver, dan Straykids. Dan konser akan diadakan 5 hari lagi.

"WUHUUU. BTS AKAN DATANG KE KOTA LOVELAND." teriak May kegirangan.

"BUKAN CUMA BTS AJA, BLACKPINK DAN IVE PUN JUGA IKUT. MEREKA SEMUA ADALAH ARTIS FAVORITKU." teriak Rin juga.

"Halahh....cuma gitu aja kok heboh...." ejek Mercure sembari membawa nampan yang berisi pesanan mereka.

Mercure menaruh pesanan mereka tepat di depan mereka.

Rin dan May memandang Mercure dengan jijik. "Idih....gitu aja kok heboh?" Rin menyumbingkan bibirnya.

"Iyalah. Masa gitu aja kok heboh?" ejeknya sembari menahan tawa dengan mulutnya.

Mereka berdua pun kesal. Rin membusung dadanya dan ingin menghajar Mercure.

"IVE akan konser disini juga? Wahh...kalau di samping mereka pasti aku akan merasa insecure." guman Gres.

Mereka tak jadi menghajar Mercure. Seketika mereka teringat akan tinggi badan mereka dengan girlband terkenal di Korea. Mereka pun mendekati Gres dan menanyakan tinggi badannya.

"Berapa tinggi badanmu?" tanya Rin dan May serentak.

Gres memegang kepalanya. "165 cm,"

Mereka melirik Gres, kemudian mereka saling memandang satu sama lain. "Berapa tinggi badanmu?" tanya Rin serius.

"161," Jawab May. Dia pun memberikan tatapan pada Rin lebih Intens lagi.

"Kau?"

"163,"

Gres melirik kedua wajah temannya yang saling berhadapan. Dia terkekeh. "Hayo, kenapa nanya tinggi badan?" Gres tertawa kikuk.

"Nanti kita akan foto bareng IVE dan rasakan sensasinya." tawa Gres dengan ketidakjelasannya.

Awalnya mereka terdiam, kemudian mereka pun ikut tertawa.

"Tinggi badan segitu memang normal untuk seorang perempuan." tmbuh Teo sebelum memakan cookies-nya.

Mereka tidak menggubris ucapan Teo. Mereka menganggap Teo hanyalah polusi suara. Mereka masih fokus dengan topik mereka sendiri.

30 Years laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang