Chapter 18-rose

7 1 0
                                    

Lucien, berada di dalam rumahnya. Ia sedang membaca buku di teras. Sebanyak 20 buku yang ia baca dalam sehari. Semua ilmu dapat diserap Lucien dalam sekejab. Dia telah menyelesaikan seluruh bukunya. Ia simpan semua buku-buku itu di rak buku. Yang Lucien lakukan setelah baca buku, dia mengambil beberapa tangkai bunga mawar.

Saat Lucien hendak mengambil satu tangkai bunga, jari telunjuknya berdarah. Setetes darah pun jatuh dari jari Lucien dan mawar putih itu terkena tetesan darah itu, seketika mawar putih berubah menjadi merah.

Tiba-tiba Victor mendobrak pintunya dan menembak Lucien dari belakang. Badannya remuk, kemudian dia tergeletak di lantai dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Taehyung tiba-tiba terbangun. Kesadarannya telah kembali. Dia sesekali memegang kepalanya dan merenungkan kejadian dan mimpi tadi.

Taehyung masih berada di rumah Lucien. Rumah ini sudah lama tidak ditempati 30 tahun yang lalu, lebih tepatnya saat Lucien sudah meninggal. Rumah ini tidak ada yang menempati. Maka itu, dialah yang sering mampir ke rumah ini dan membersihkan rumah ini agar tidak berdebu. Taehyung sendiri baru mengetahui rumah ini sekitar 2 tahun yang lalu.

Dia sadar jika dirinya bereinkarnasi, dia sadar jika Lucien adalah dirinya, dia juga sadar jika Gres adalah [y/n]. Dia juga menyadarinya dimulai ia lahir di dunia ini. Namun, dia tidak menyadari jika Lucien selalu memantaunya.

Taehyung lihat jari telunjuknya di tangan kanan. Tangannya juga berdarah, tapi dia tidak merasakan apapun. Dia tidak berniat mengobati luka itu, dia malah membiarkan luka itu dan menghisap darah itu layaknya seorang Vampire. Rasanya getir dan panas di tenggorokan, tapi perlahan akan hilang.

Jangan bilang Taehyung Vampire. Dia hanya manusia. Namun Taehyung sering berperilaku aneh di waktu tertentu. Dia menyembunyikan sifat aneh ini di depan rekan-rekannya.

Taehyung melihat kesana-kemari. Tidak ada tanda-tanda Gres disini. Dia pun bangkit dan segera mencari Gres di sekitar sini.

Dia ada di halaman belakang, Gres ada disana. Gres sedang menanam bunga mawar yang dia petik tadi. Taehyung menghampiri Gres dan membantunya menanam.

"Kau tau, kalau aku suka bunga mawar." Taehyung mengambil sekop dan mengorek tanah.

Gres diam. Dia masih fokus menanam bunga mawar.

Taehyung menghela nafasnya. Dia tersenyum sembari mengambil setangkai mawar di keranjang. Dia tidak pakai sarung tangan seperti Gres.

Gres melirik tangan Taehyung yang terluka sembari memegang tangkai mawar tersebut. Dia terkejut lalu mencegat Taehyung. "Durinya terlalu tajam, kau harus menggunakan sarung tangan!" teriak Gres panik sebelum mengambil mawar itu dan menopang kedua tangan Taehyung yang barusan terluka.

Expresi Taehyung datar. Ia juga melihat tangannya baru terluka akibat memegang bunga mawar tanpa pengaman. Dia tau kalau duri mawar tajam, bisa membuat tangan seorang terluka bahkan berdarah.

"Aku akan ambil kotak P3K. Kau tunggu disini, aku akan kembali." Gres berdiri dan kembali masuk ke dalam. Sementara Taehyung masih berada di belakang halaman. Dia lihat bunga itu lamat-lamat. Tangannya menyentuh tanah. Seketika dia teringat akan masa lalu, dimana sang Lucien gemar menanam bunga mawar di belakang halaman rumahnya hingga jadi ladang bunga mawar.

30 Years laterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang