Chapter 9-f*ck you

10 1 0
                                    

Hari ini adalah hari libur kerja, dimana kejadian 6 gadis dipecat kemarin karena ulahnya. Hanya sehari, ya. Sehari. Setelah itu harus kembali bekerja.

Maka itu, Gres tak mau sia-siakan waktu libur ini. Dia berlibur di wahana Loveland. Terakhir kali Gres kesini bersama Kris. Namun kali ini, dia pergi sendirian. Kenapa tidak bersama teman-temannya? Karena dia hanya ingin pergi sendiri, dan merasakan rasanya berekreasi sendiri.

Gres sedang berkeliling ke berbagai wahana sembari membeli jajanan. Ya, sekali lagi. Dia lebih suka jajanan dibanding naik berbagai wahana.

Evan dan Gres bertemu kembali. Gres melihat Evan yang tengah bercosplay sebagai Ciel di anime kuroshitsuji. Dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya mirip. Ia tidak melihat sedikitpun kegagalan. Ia sungguh kagum dengan penampilannya.

"Wahh...keren sekali....." Puji Gres dengan tubuhnya gemetaran.

Evan tersenyum malu-malu. Dia pun terkekeh. "T-terima kasih...." Pipinya pun memerah.

"Aslinya dah cakep banget, apalagi lagi cosplay. Malah kayak mannequin. Memang benar dah nih anak." Batin Gres terkesima...dan malu-malu.

"Wah, lama tak berjumpa." Ucap Evan asal. Pikirannya pun absurd.

"Hehe....kebetulan kita bertemu lagi." Ucap Gres asal.

"Apa kau hanya terus melihatku? Tidak ada kegiatan lain?" Goda Evan sembari mengeluarkan senyuman semanis gula.

Gres pun berhasil tersipu dengan aura maut dari Evan. Tapi, memang benar. Tak mungkin juga dia terus berdiri dan memandangi dia terus. "Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Gres.

Evan membalikkan telapak tangannya. "Ayo, ikut aku. Aku akan tunjukkan sesuatu."

Tanpa ragu, Gres pun meraih tangan Evan yang ukurannya jauh lebih besar dibanding tangannya seukuran tangan bayi. Ia bisa merasakan tangannya digenggam tangan raksasa. Dan Evan membawa Gres ke suatu tempat. Semoga kalian tidak ambigu.

Nyatanya, Evan membawa Gres ke kereta kuda. Ia melihat kereta kuda itu terus berputar. Gres melihat anak Sekolahan (SMP-SMA) yang menaikinya. Ia agak ragu ingin menaikinya.

"Kau yakin kita naik ini?" Tanyanya.

Evan menganguk mantap. "Iya." Jawabnya. Kemudian, memandang wajah Gres.

"Memang kenapa?"

Gres menggelengkan kepalanya. "Bukan apa-apa, kok." Elak Gres.

"Ya, sudah. Tunggu saja."

Gres terbelalak. "Maksudmu, sampai berhenti?!"

Baru saja Gres bertanya, kereta kuda pun berhenti berputar. Dan mereka menaiki kereta tersebut.

Yang mereka lakukan bukan sepenuhnya naik wahana anak-anak ini, melainkan mereka hanya sekedar berfoto. Dimulai Evan naik sembari membawa gulalie, sampai Gres naik kuda dari samping. Semua pose mereka lakukan di kereta kuda ini. Mereka berfoto secara bergantian.

Mereka melihat fotonya masing-masing, dan semua hasil fotonya pun bagus. Awalnya, Gres sempat ragu dengan hasil fotonya tidak akan bagus. Namun, berkat bantuan Evan semua hasil jepretannya pun bagus.

30 Years laterWhere stories live. Discover now