20. Gagal

178K 22.1K 21.4K
                                    

Hai pren, mau double up gak? Nanti yaa kalo pembacanya udah 2M, insyaAllah aku gak boong. Kalo aku boong jodohku kaya Gala😊💓

Pokonya aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya yaaw💓💓

Pokonya aku update nunggu vote dan komen chapter ini melebihi chapter sebelumnya yaaw💓💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana lo?"

Riri mendongak. Menatap Dewa yang baru saja pulang entah dari mana.

"Pacaran dong! Emang Bang Dewa, jomblo. Gak bisa keluar bareng pacar. Huu!"

"Belagu lo bocil." Dewa mendudukkan dirinya di kursi sebelah Riri. Sebenarnya, Dewa ingin menunjukkan sesuatu pada Riri. Tapi Dewa masih tampak ragu untuk melakukannya.

"Gue tanya beneran, lo mau ke mana? Udah ijin ke Mama?"

"Udah ih! Riri mau keluar sama Gala. Bang Dewa gak boleh larang-larang. Riri sama Gala udah selesai ujian!"

"Yakin mau keluar sama Gala?"

Riri menatap Dewa kesal. "Yakin dong! Bang Dewa kenapa sih?"

Dewa menyodorkan ponselnya ke hadapan Riri. Mungkin lebih baik Riri memang harus tahu secepatnya. "Liat kelakuan cowok lo."

Mata Riri melotot melihat foto yang Dewa tunjukkan. Untuk beberapa saat, gadis itu masih terdiam dalam keterkejutannya.

Riri masih tidak percaya jika yang ada di dalam foto itu adalah Gala. Gala, cowoknya yang bucin itu tidak mungkin mengkhianati dirinya bukan? Ya, Riri sangat percaya, jika Gala tidak mungkin sejahat itu.

"Gak tau siapa yang ngirim foto itu ke gue. Gue dapet dari nomor baru." Dewa menatap Riri lekat. "Jangan terlalu percaya juga karena bisa aja itu cuma akal-akalan dari orang yang gak suka liat lo sama Gala."

Dewa menghembuskan napasnya. Dewa memang tidak suka dengan Gala, namun bukan berarti ini menjadi kesempatannya untuk menjelekkan Gala di depan Riri. Biar bagaimanapun, Dewa percaya jika selama ini Gala sangat-sangat menyayangi Riri dan tidak mungkin Gala tega melakukan hal serendah itu. Mengkhianati Riri.

"Kita tunggu aja, Gala bakal dateng atau gak malem ini. Kalo foto itu bener, gue rasa Gala gak mungkin dateng ke sini karena kejadian di foto itu terjadi barusan."

Mata Riri tampak berkaca-kaca. "Gala gak bales chat Riri lagi."

"Terakhir dia bilang apa sama lo?"

"Telfon, nyuruh Riri nunggu. Gala masih di jalan katanya."

"Ya udah, tunggu dulu."

Riri mengusap air matanya yang perlahan jatuh. Mau sekuat apapun Riri menahan untuk tidak menangis. Nyatanya dirinya memang secengeng itu untuk urusan Gala.

"Gak usah nangis."

"Kalo Gala beneran pelukan sama cewek lain. Berarti Gala gak sayang lagi sama Riri hiks..."

BUCINABLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang