38. Gerak Jatuh Bebas 313,6m

1.3K 427 58
                                    

BISMILLAH
DENGAN RIDHO ALLAH
DAN RESTU BORA-NAWASENA
SAYA PERSEMBAHKAN
#gerakangakenalutkarsa

"Setiap manusia memiliki kebahagiaannya masing-masing. Jangan dianggap sepele hal-hal yang menjadi sumber kebahagiaan seseorang, apalagi sampai merendahkan."
IQ (F=m.a)

Trayi mendengus kesal, besok akan ada try-out kedua, tetapi Utkarsa mengembalikan uang lesnya sore tadi. Lelaki itu mengatakan bahwa dia tidak akan mengajar Trayi, Jinaan, Syla dan Kyla lagi. Utkarsa memilih untuk mengajar Kishika seorang. Ingat, Kishika seorang. Sejak kapan mereka berdua saling kenal?

Trayi membuka pintu kamar Bora dan masuk begitu saja, terlihat jelas di matanya—Bora sedang fokus belajar. "Kak!" panggil Trayi hingga Bora berhenti menulis dan menoleh padanya.  "Apaan?"

"Kak Utkarsa kok bisa kenal Kishika sih? Kakak yang ngenalin Kishika ke kak Utkarsa?"

Bora mengangkat kedua bahunya. "Gue gak tau. Emangnya kenapa?"

"Masa kak Utkarsa batalin kontrak belajar bareng kita-kita, terus dengan songongnya Kishika dateng bilang kak Utkarsa bakal ngajarin dia doang! Kan, sebel! Mana besok try-out kedua lagi!"

"Kakak ga bisa gitu bujuk kak Utkarsa buat ngajarin Trayi lagi?" pinta Trayi.

Bora tampak berpikir saat melihat wajah Trayi yang memohon. Trayi baru saja dipuji karena minggu lalu mendapat nilai try-out tertinggi, pasti Trayi akan sangat terpukul bila kali ini nilainya turun sangat drastis. Di sisi lain, Bora baru saja kemarin mengalami hari yang buruk dengan Utkarsa.

"Yaudah, gue telpon Utkarsa dulu, bentar."

Bora memilih untuk mengalahkan egonya, Bora mementingkan keadaan adik satu-satunya, kesayangannya. Dia mengambil ponselnya dan pergi ke kamar mandi untuk menelpon Utkarsa.

Sekali, dua kali sampai kesepuluh kali Bora mencoba menelpon Utkarsa, tetapi sama sekali tidak ada jawaban. Bora akhirnya menelpon Utkarsa dengan kartu SIM 2 dan dalam sekali panggilan, Utkarsa akhirnya mengangkatnya.

Bora menghela napas kecewanya, sebegitunya Utkarsa sampai tidak sudi mengangkat telepon darinya.

"Halo, maaf ini siapa ya?"

"Halo?"

"Permisi?"

"Halo, ini dengan saudara dari Trayi. Ini benar Utkarsa, ya? Kalau boleh tau kenapa tiba-tiba mengembalikan uang yang sudah diberi oleh pihak kami dan membatalkan kontrak tanpa persetujuan terlebih da—"

Panggilan diputuskan secara sepihak oleh Utkarsa. Bora benar-benar tak habis pikir dengan lelaki satu ini. Tangannya dengan emosi mengetik beberapa kalimat yang terkirim di kolom chat.

 Tangannya dengan emosi mengetik beberapa kalimat yang terkirim di kolom chat

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
IQ (SELESAI)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin