27. Chord Diatonis (BB')

1.7K 520 48
                                    

⚠️Diharapkan kepada pembaca untuk vote dan komen, karena saya sedang krisis motivasi⚠️

⚠️Diharapkan kepada pembaca untuk vote dan komen, karena saya sedang krisis motivasi⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih, orang baik, semoga dia juga mencintaimu balik.

πππ

"Akor diciptakan untuk mengiringi sebuah lagu. Sopan santun dilatih untuk mengiringi otakmu. Sekian."
IQ (F=m.a)

Utkarsa tersenyum kala melihat segerombolan orang datang ke dalam sebuah rumah kosong di belakang Gatra. Padahal, Utkarsa hanya mengirim pesan pada satu orang yang berdiri songong di tengah-tengah gerombolan.

"Kalian cupu," kekeh Utkarsa. Tangannya melempar tasnya yang berisi buku paket ke salah satu di antara mereka yang langsung berlari dan hendak memukul Utkarsa. "Bangsat," ujarnya sewaktu Utkarsa berhasil menghindar dan tubuhnya ditendang dari belakang oleh Utkarsa.

Para gerombolan berjumlah lima orang itu menyerbu Utkarsa. Utkarsa sempat terkena pukul dan tendang beberapa kali. Akan tetapi pada akhirnya Utkarsa dapat mengalahkan mereka berlima yang sekarang sudah terkapar di lantai yang penuh debu.

"Jericho," panggil Utkarsa pada satu orang yang sedari tadi hanya menonton. Panggilan itu seakan mengistrupsi Indra pendengaran Jericho. Terdengar sangat mengintimidasi dan menyeramkan.

"Kamu tidak berani lawan saya?"

Jericho berdecih. "Gue udah di-skors seminggu. Gue udah dihukum sama sekolah. Gue udah dihukum papa gue yang kerja bareng Nakula itu. Gak cukup buat lo?"

"Tidak cukup, belum lebih tepatnya. Saya hampir kehilangan Bora."

"Suruh siapa lo sok jadi super hero. Nyadar diri lo itu udah yatim, miskin pula. Sadar tempat susah banget buat lo?"

"Lantas, kamu pikir tindakan bullying kepada siswa yang dikeluarkan dari sekolah dibenarkan? Sudah berapa banyak korban yang bunuh diri setelah di-bully habis-habisan di rumah ini?"

"Anjing. Jangan sok suci lo!" Jericho memukul ulu hati Utkarsa. Utkara terkekeh pelan, sebelum akhirnya membalas pukul. Adu tojos kali ini begitu sengit bagi keduanya. Jericho bahkan tidak menyangka kalau Utkarsa pandai bela diri, Jericho kira, Utkarsa hanya pandai urusan otak saja.

Sampai akhirnya dua-duanya jatuh di lantai. Utkarsa lebih dulu bangkit. "Bangun," suruh Utkarsa pada Jericho. Jericho meludah ke arah Utkarsa. "Lo pikir gue kalah segampang itu?" Jericho tersenyum miring, tangannya mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya.

Utkarsa menatap tajam Jericho. "Buang pisaunya."

Jericho menggeleng, dia mengusap darah yang mengalir dari tepi bibirnya. "Takut lo?"

Utkara kembali menojos dagu Jericho. Kemudian menendang tangan kanan Jericho secara cepat. Jericho merintih kesakitan sebelum kembali melawan dengan brutal. Jericho mencoba untuk  menusukkan pisau ke tubuh lawannya.

IQ (SELESAI)Where stories live. Discover now