16. Morfologi Kata (1)

1.8K 500 16
                                    

Bakal ada tokoh baru. Sayangi cintai dan beri dia dukungan untuk hidup dengan baik, hehe.

Kasih feedback ke aku dengan cara komen ya, biar aku cepet updatenya. Makasih.

____
"Tentang harapan yang terlalu tinggi kepada manusia terutama keluarga atau orang terdekat sangat rawan untuk dilakukan, sepercaya apapun kamu kepadanya. Tetap saja, yang namanya manusia memiliki hawa nafsu sendiri-sendiri, jadi tidak ada yang bisa dipercaya sepenuhnya."
IQ (F=m.a)

Alun-alun yang biasanya lenggang, kini dipadati banyak insan. Jalan-jalan setapak di sekitar stand-stand makanan di samping alun-alun di sana sudah banyak orang yang mengantre di berbagai stand.

Belum lagi, kursi-kursi yang mengelilingi panggung seni sudah penuh, akan tetapi banyak orang yang tetap kekeh melihat penampilan yang menakjubkan dengan berdiri di cela-cela.

Nawasena sedari tadi senantiasa berada di samping Xena yang masih tenang bermain dengan anak anjing barunya yang tadi diberi nama 'fall'. Katanya, agar Xena ingat filosofi musim gugur yang senantiasa ikhlas menerima takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan.

"Na, kalau enggak nonton mending keluar aja yuk, nyari tempat lega biar enak mainnya," ajak Nawasena yang mulai risih saat seorang lelaki sedari tadi menatapi Xena.

Xena mengangguk, mengendong Fall dan berdiri. Tangan Nawasena yang memegang plastik putih organik itu merangkul Xena dan berjalan keluar dari kerumunan. "Naw, geli," ucap Xena seraya menggoyangkan bahunya yang dirangkul Nawasena.

"Yah, kamu mah, apa-apa geli. Kalau aku enggak rangkul kamu, nanti cowok-cowok gatel pada nyangkanya kamu jomblo gimana?" protes Nawasena yang melepas rangkulannya.

Xena terkekeh geli, "Kan, kamu tau pasti, aku enggak percaya sama laki-laki manapun kecuali kamu, Naw."

"Ya, tau, sih, tapi tetep aja. Risih tau, Na. Masalahnya kamu ini mukanya minta dipacarin banget."

Nawasena tak sengaja melihat lelaki berbeda dari yang tadi menatap Xena dengan tatapan yang Nawasena tahu adalah tatapan incaran level bahaya. Nawasena berdiri di depan Xena, hingga gadis itu sontak menghentikan langkahnya.

Xena mengernyit, gemas. "Lah? Naw? Kok berhen—"

Ucapan Xena menggantung di udara kala Nawasena memakaikan Xena topeng stormtrooper—salah satu karakter di film starwars. Topeng anak-anak ini tadi sempat mereka beli di pinggir jalan sebelum masuk ke alun-alun, sebenarnya Nawasena yang membeli karena meskipun sudah memiliki helm official-nya, Nawasena tetap saja akan tergiur dengan hal berbau starwars.

"Umpetin mukanya, bahaya level tinggi, Na, beneran ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Umpetin mukanya, bahaya level tinggi, Na, beneran ini."

Nawasena pun ikut memakai topeng di wajahnya. "Ayo," ajak Nawasena, berjalan kembali seraya menggenggam tangan Xena, kembali berjalan keluar dari alun-alun menuju parkiran.

IQ (SELESAI)Where stories live. Discover now