"Den, sorry! Selama ini gue bukannya benci dan gak suka sama lo."
Jayden yang semula sok sibuk dengan ponselnya kini tertarik dengan arah pembicaraan Seka yang belakangan ini terus saja dia abaikan.
"Terus?"
"Gue anak tunggal, jauh dari keluarga. Gue cuma dengerin apa kata ibu gue, buat selalu berhati-hati sama yang namanya laki-laki."
Seka menatap Jayden yang masih terdiam, ia kemudian duduk di samping dan menarik-narik seragam pria itu. Sedangkan Jayden hanya memutar bola matanya.
"Ngomong sepatah dua patah gitu, kek." Seka merasakan sedikit gelisah di hatinya.
"Sepatah dua patah," gumam Jayden.
"Hah?" Tak habis pikir dengan pria di depannya, Seka memundurkan tubuhnya menjauh.
Jayden menghela nafas panjang dan pada akhirnya menatap Seka. "Karena itu lo nolak semua cowok termasuk gue?"
Gadis itu mengangguk perlahan, memang benar itu alasannya.
"Ck." Decakan itu keluar dari bibir Jayden.
"Ibu lo minta berhati-hati, Ka. Bukan nolak semua cowok yang deketin lo!" lanjutnya.
Seka mengangkat suara, "Ya karena itu, di mata gue semua yang deketin gue brengsek!"
Selama ini pria yang mendekati Seka memang rata-rata pria nakal yang mengetahui jika dia hidup sendirian di ibukota, sehingga banyak dari mereka yang mengambil kesempatan untuk bermain-main. Tapi karena sifat Seka yang tidak gampang terpengaruh dan tegas, membuatnya tidak mudah untuk ditaklukkan.
"Gue?" tanya Jayden dengan nada suara yang turun ketika mendengar gadis itu menyebut semua yang mendekati adalah pria brengsek.
"Termasuk lo," jawab Seka.
Satu sudut bibir Jayden terangkat, sepertinya Seka selalu memperhatikannya. Dia selalu menggoda gadis-gadis yang menurutnya cantik, mungkin karena itu Seka melabelinya sebagai pria daftar hitam.
"Gak salah, sih!" Jayden membenarkan, image nakal memang sangat melekat padanya.
"Tapi lo jangan ikut-ikutan ngejauh!" timpal Seka lagi.
"Ya gimana, masa gue harus bertahan di posisi yang bahkan gak lo lirik sedikitpun? Mendingan gue mundur daripada modar!"
"Nggak, jangan mundur!" larang Seka.
"Lo punya banyak kepribadian, ya?" Jayden mengangkat satu alisnya, "heran gue."
"Emm ..." Seka bergerak gelisah dalam duduknya sembari mengepalkan tangan, "gue rasa ada yang nyuri sesuatu dari gue yang polisi bahkan gue gak tau apa itu. Karena itu lo gak boleh pergi, bisa jadi pencurinya itu lo."
Seka menghela nafas panjang serta berat lantas berdiri, ia berbalik kemudian perlahan melangkah menjauh.
"Lo tersangkanya ...."
YOU ARE READING
SAYONËË
Teen FictionAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...