Gelap terang gelap terang, Allerick mengedip-kedipkan matanya saat kesadarannya mulai berkumpul. Seharian sudah ia tertidur di kamar hotel itu, ia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul empat sore. Masih dalam kesadaran samar-samar, Allerick meraih ponselnya dan mendial nomor yang ia sematkan di kontaknya.
“Halo?” sapa gadis di seberang.
“Lo di mana?”
“Ale? Suaranya kok gitu?”
“Gitu kenapa?”
“Sakit? Serak gitu suaranya.” Nada bicara Astrella terdengar gelisah, itu membuat Allerick sedikit tersenyum.
“Khawatir lo sama gue?” Allerick tersenyum samar dengan mata tertutup, ia menyamankan posisi baringnya sambil mendengar suara Astrella.
“Mana ada, cuma tanya,” elak gadis itu.
Allerick terkekeh geli, “Yakin?”
“He em.”
“Udah pulang?”
“Udah, ini baru mau keluar kelas.”
“Hm, pulang sama gue!” pinta Allerick dengan suara serak khas bangun tidur.
“Kamu di mana?”
“Di hotel.”
“Heh, ngapain? Kenapa gak sekolah?”
“Numpang tidur, gue baru bangun.”
“Kayak gak ada rumah aja,” dengus Astrella.
Allerick mesem tipis aja mendengarnya. “Tunggu di gerbang, gue jemput.”
“Gak usah, aku dijemput kakak.”
“Tolak, lo ikut gue aja.”
“Ke mana?”
“Hotel.”
“Ngapain?” kaget Astrella.
“Numpang tidur bareng gue.”
***
“Pulang sama siapa?”
Astrella terjengkang kaget mendengar seseorang tiba-tiba berbisik.
“Zidan?”
Zidan terkekeh setelah membuat gadis itu kaget. “Sst, jangan keras-keras. Sekeliling lo banyak orang!” peringatnya.
“Nungguin Angelo?” tanyanya pelan agar tidak ada yang mendengar mereka berbincang.
Gadis itu menggeleng. “Bukan, aku nungguin Allerick.”
“Makin lengket aja, nih?” goda Zidan.
“Apa sih, Zidan. Cuma diantar pulang aja!”
“Oh, ya?”
YOU ARE READING
SAYONËË
Teen FictionAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...