42. Tolong jangan tinggalin gue, Ella!

12K 846 65
                                    

“Tapi, Dok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Tapi, Dok. Saya tahu ini gak boleh, tapi tolong ... biarin saya ngelakuin ini. Ini kemauan saya sendiri, dokter gak harus ngerasa bersalah.”

Dokter itu menggeleng tegas menolak permintaan Clara. “Gak bisa, kamu masih muda dan masa depan masih panjang. Kalo kamu ngelakuin itu, saya gak menjamin hidup kamu akan baik-baik saja.”

Clara menatap dokter itu dengan tatapan meyakinkan atas keputusannya. “Saya akan baik-baik aja.”

Sedang di balik pintu seorang pria mendengar percakapan Clara dan dokter, ia mengepalkan tangan tak terima. Clara tidak harus melakukan itu.

***

Ding dong!

Bel rumah berbunyi, Merilana yang sedang memasak sarapan segera mematikan api kompornya untuk melihat siapakah yang berkunjung di hari libur ini. Cepat-cepat melangkah keluar dengan celemek yang masih terpasang di badan, ia memang tidak memperkejakan asisten rumah tangga untuk membantunya. Selama masih bisa, Merilana ingin mengurusi keluarga kecilnya sendiri.

Dan hari ini suaminya sedang keluar kota, jadi hanya ada ia dan kedua anaknya di rumah.

Tiba di pagar, mama Astrella itu mengernyitkan dahi tatkala melihat seorang pria asing yang bersandar di pagar rumah. Apa pria itu yang menekan tombol?

“Permisi, Nak!” sapa Merilana, “kamu yang menekan tombol?”

Allerick berbalik begitu mendengar suara itu, ia mengangguk dan tersenyum tipis.

“Iya, Tante.”

“Cari siapa, ya?” tanya Merilana lagi.

“Ella-nya ada, Tante?”

“Ada di dalam, temannya Ella?”

Allerick tersenyum tipis saja menanggapi, tidak mungkin ia mengatakan jika dirinya pacar Astrella sedang hubungannya dengan gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

“Nama kamu siapa, Nak?”

“Allerick, Tante.” Pria itu menyalami tangan wanita yang diduga adalah mama dari Astrella.

“Allerick?” ulang Merilana mengingat-ingat sesuatu, “Ale, ya?” tebaknya.

Lagi-lagi Allerick menganggukkan kepalanya.

“Oh, jadi kamu yang namanya ale-ale itu? Ella sering cerita tentang kamu ke Tante, tapi pas suruh kenalin dia gak mau. Masa seganteng ini gak dipamerin, sih!” ungkap Merilana dan terkekeh.

Gigi tarung Allerick terlihat saat mengetahui fakta jika Astrella sering menceritakan dirinya.

“Boleh ketemu Ella-nya?”

“Boleh-boleh, ayo ikut Tante.”

Allerick berjalan mengikuti langkah Merilana, dan berhenti tepat di depan pintu. Ia tidak memiliki rasa takut sedikit pun jika saja nanti Deangelo menemuinya, yang Allerick takutkan hanya kemarahan dan kebencian Astrella padanya.

SAYONËËWhere stories live. Discover now