Bagian 49

3.7K 282 68
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Putri cuma pinjem charanya aja hehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🍓🍒🍓🍒

Layar menyala dan menampilkan

"Jadi.. Siapa kapten kita?"tanya Tenten menatap penasaran. "Itu.. Orang yang terlihat cuek disana" jawab Choza memperlihatkan Darui.

"Aku pikir Darui-san lebih terlihat malas di bandingkan cuek" ujar Sakura menyampaikan pendapatnya.

"Kau jangan melihat seseorang dari sampulnya Jidat, bisa saja dia memang memiliki sifat acuh tak acuh" celetuk Ino menanggapi.

"Yang dikatakan oleh Ino-chan ada benarnya Sakura-chan" setuju Hinata.

"Nah kau dengar yang dikatakan Hinata, Jidat."ujar Ino menyeringai bangga.

Sakura memutar mata malas "Ya Ino-pig, kau benar.. Kau benar"

Layar bergeser

"Aku mulai gugup" ujar Hinata menempatkan jari di depan bibirnya. "Heh, dalam perang tetaplah tenang dan terorganisir!" ujar seorang perempuan berambut merah berkulit gelap bernama Karui. "Eh tunggu! Jadi Ayahku yang menjadi kapten" keluh Kurotsuchi menyentuh bagian belakang tengkuknya. "Dengan ini pertarungan akan di mulai" bathin Kitsuchi.

"Hinata-chan jangan gugup ttebayo, semangat" ujar Naruto memberikan senyuman lebar.

Hinata memerah, mengangguk "I-iya Naruto-kun"

"Gadis berambut merah itu cantik juga" bathin Choji merasakan pipinya merona.

"Kurotsuchi?, gadis itu terlihat tomboi seperti Temari" gumam Shikamaru.

"Apa kau bilang?" tanya Temari terlihat bingung.

"Tidak ada."jawab cepat Shikamaru.

Layar bergeser terlihat Sakura yang mencoba menyembuhkan Guy menggunakan ninjutsu medisnya bersama Lee. "Apa kau Baik-baik saja Guy-sensei?"tanya Lee. "Peperangan belum dimulai! Apa yang kau lakukan?"keluh Sakura dan Kakashi memperhatikan hal itu hanya menatap malas.

"Kakashi-sensei tetap saja bertampang malas walaupun pada situasi seperti itu ttebayo" keluh Naruto.

" Sudah menjadi ciri khas dari seorang Kakashi, Naruto" ujar Asuma menyeringai.

Kakashi hanya menatap datar Asuma lalu kembali menenggelamkan matanya pada sebuah buku. Tenang bukan Buku mesumnya itu. Melainkan buku tentang Shinobi.

"Guy-sensei kibarkan semangat masa mudamu" seru Lee

"Tentu saja Lee" jawab Guy

"Guy-sensei"

"Lee"

"Guy-sensei"

"Lee"

"Ok abaikan saja mereka" ujar Tenten.

Choji membuka sebungkus kripik kentang dan memakannya "sebaiknya aku makan selagi masih bisa"ujarnya.

Temari menoleh "Gaara kapten unit kita, unit keempat dan komandan pasukan? Sebagai wakilnya, pada dasarnya kau juga kapten unit keempat. Tetap waspada" lanjutnya pada Shikamaru lalu fokus menghadap depan

"Ya ampun Choji kau masih sempat untuk makan di situasi seperti itu." keluh Ino menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan jalan pikirannya.

"Hei Ino, itu tidak masalah selagi sempat karena itu aku mengisi energiku sehingga saat bertarung nanti aku tidak merasa lemas" jawab Choji lalu kembali menikmati sebungkus kripik kentangnya yang kesekian kalinya.

SEE THE FUTURE WORLD OF SHINOBI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang