1. Pesona Stevano

Mulai dari awal
                                    

"DOOORRRRRR!!!" Seseorang menepuk pundakku dengan sangat keras, setidaknya orang itu berhasil-lah membuyarkan lamunanku akan kebahagiaan hari ini

"Hayoloh, ngelamunin siapa siang-siang begini? Vano, ya? Cieee." Ujar salah satu sahabatku, Venna

"Eh, eh gimana, Nar? Siapa pemenangnya? Pasti Starlight kan? Gue tau deh, Stevent kan yang bikin menang?" Cerocos Annisa, dia juga salah satu sahabatku

"Salah, itu pasti Maliq, secara gitu gue tau kalo Maliq yang paling mempesona." Puji Heni pada Maliq, yang aku lihat memang benar sih kenyataannya, ah tapi tetap Vano! Fix! Heni juga sahabatku. Mereka bertiga.

"Ah apaan sih lo semua. Enggalah, yang paling keren tetep Vano seorang." Kataku dengan pe-de-nya

"Whoooo." Berkat kepedeanku, mereka bertiga menyorakiku

"Ih biarin, sirik lo semua." Aku berusaha membela diri untuk menutupi pipiku yang mulai merah merona

"Eh ikutin mereka yuk, abis ini mereka ngeband kan? Ayodong, mau liat Stevent." Annisa merajuk manja. Ih sumpah aku geli kalo liat dia begini cuma gegara seorang Stevent.

"Kalo udah ada Stevent aja langsung deh." Sela Heni

"Ah ga bisa, ada Rio. Gue gamau ah." Venna. Kami berempat berpikir untuk menyelesaikan permasalahan ini. Aku tau lah, yang pacaran mah beda kayak Stevent sama Annisa dan yang lagi pendekatan juga beda seperti Maliq dan Heni. Tapi untuk Venna dan aku? Apalah daya kita. Venna yang sama sekali ga tertarik sama Mario yang selalu mengejarnya harus selalu ikutan karena aku, Annisa dan Heni punya keterlibatan dengan Starlight. Dan aku? Secret admirer apalah dayanya.

"Gue punya ide." Kata Annisa mengagetkan dan langsung membuat kami mengerubuninya. Bhaaak. Bagaikan lalat aja.

"Setuju kan? Sekalian gue pengen tau Stevent tuh kalo manggung centil apa kagak." Kami semua berpikir

"Setuju."

"Setuju."

"Setuju."

Okayyyy, jadilah kami berangkat, Let's go Girls to watching amazing boy's.

***
Kemang - 7.00 Pm

"Siap kan lo semua? Acting yang bagus jangan lupa." Annisa mulai antusias

Kalian tau tidak? Di cafe ini lah Starlight akan manggung, dengan kostum kami yang ga ngenakin banget. Yahilah ga usah dijelasin ya. Bodohnya diriku mau-mauan saja

Opening cafe dibuka dengan penampilan keren dari STARLIGHT yang membawakan lagu mellow dari Maliq & D'essentials. Stevent di gitar, Maliq di keyboard, Mario di drum dan Vano vokalis dengan tambahan gitar

"Astaga Stevent, kenapa doi selalu menggetarkan hatiku sih."

"Maliq aduh tambah kece banget sih."

"Gue gamau sampe diliat Mario. Tamat tamat cerita gue."

Begitu deh suasana kita berempat kalau lagi nontonin Starlight, heboh masing-masing sama pesona pangeran-pangerannya. Etttt ada juga sih yang kzl hehe peace, Ven. Aku sendiri? Cukup senyumlah, senyum dan fokus aja cukup. Aawww Vano hehe heboh juga deh akhirnya

Penampilan mereka pun selesai, sumpah yah I'll feel, fanatic banget sih Starry -sebutan bagi fans Starlight-. Apaan tuh Vano ikut-ikutan menanggapi kefanatikan mereka. Ahelah kenapa jadi jealous sih, apa hakku?

"Ih kzl, Stevent ya ampun lo. Ugh! Awas ya tuh orang." Terdengar suara Annisa yang menggerutuhi moment sekarang ini pada kekasihnya itu si Stevent. Namanya juga backscreet-_-

"Tau! Maliq juga! Ngapain sih mau-mauan aja dipeluk kayak gitu. Baru juga pendekatan tapi udah flirting!" Heni juga deh tuh kesel, maklum lah lagi pendekatan sama Maliq yang menurutku anaknya kalem gitu

"Ah udah ah yuk cabut nanti diliat mereka. Yuk." Keluh Venna yang kayaknya udah gerah banget disini. Sama sih, aku juga. Cus! Akhirnya kita berempat balik. Bagus deh mending balik daripada disini ngebatin

***
Vano POV

Usai manggung, gue dan ketiga sahabat gue turun dari panggung. Belum juga sepenuhnya turun, udah main diserang aja sama Starry. Maklum lah ya ini kan efek dari kegantengan gue yang ya you know-lah

Kita setia tuh memenuhi permintaan mereka, ya itung-itung sebagai idola yang baiklah. Mereka minta tanda tangan, peluk, foto bareng, kita penuhin. Itu anggap aja tanda terima kasih dari kita karna mereka selalu setia ngikutin Starlight kemana pun saat ada acara

Gue perhatiin dari awal manggung kayak ada 4 cewek gitu ya pakai seragam pelayan duduk di barisan meja paling belakang. Tapi sekarang mana? Kok ga ada.

"WOYYYY! Ngeliatin siapa lo?" Sial, berani banget Stevent ngagetin gue. Dasar ya tuh anak!

"Engga, bukan apa-apa. Kepo lo." Jawab gue jutek gegara kesel sama nih anak. Eh si Stevent malah cengar-cengir

"Udah yuk balik. Udah jam 22.00 nih, Men! Besok kan kita sekolah." Maliq mulai deh ceramahnya

Kita semua mulai berkemas saat para Starry mulai pada pulang. Malam ini gantian deh yang nyetir gue. Emang nih cecurut pada maunya nebeng aja. Hah! Untung sahabat!

"Gimana hubungan backsecret lo sama Annisa?"

"Fine. Enjoy. Happy"

"Emang backsecret bisa bikin bahagia ya?"

"Bisa aja kalo lo serius ngejalaninnya."

"Emang lo serius sama Annisa?"

"Hmm....engga sih, cuma buat hiburan aja."

"Yah ngeselin lo. Gue kira lo serius, ternyata main-main doang."

"Iyalah bro, pacaran ga usah serius-serius amat. Yang cantik bukan dia doang. Masih banyak."

Gue ketawa aja dengerin curhatan mereka-mereka. Dasar Stevent, playboy banget pikiran lo

"Lo sendiri berhasil ga dapetin Venna?"

"Ah sekali senggol juga langsung jatuh ke pelukan gue."

"Yahelah puitis banget gaya lo."

Mulai deh Mario kumat, Rio....Rio... Kayak ga ada cewek lain aja

"Heni? Masih pendekatan?"

"Gue belum berani nembak. Niatnya mau ta'aruf."

"Halah, sok lo. Dosa coy bikin baper anak orang mulu."

Maliq lagi ikut-ikutan. Haduh ampun dah pada ga ada kerjaan ya ini orang

"Lo gimana, Van? Masih belum taken? Mending lo sama cewek yang chulun dari genk mereka aja tuh. Siapa namanya, Mal?" Tanya Stevent pada Maliq

"Oh Narra. Syahnarra. Iya lo sama dia aja. Jadi kita kalo ngedate bisa barengan." Jawab Maliq asal-asalan. Ah sialan lo pada.

"Engga! Apaan banget ngedate barengan, lo mau ngedate ape numpang hidup!" Mereka semua ngetawain gue. Konyol emang, begitu deh suasananya sampai pulang. Parah. Gue yang jadi bahan omongan. Nasib-_-

~~~
Hai, akhirnya jadi juga ini cerita hehe... Special thanks to Raysa buat covernya keren -maklum gue gabisa edit itu-inilah- special thanks to para jones hehe jangan lupa vote dan comment ya reads!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang