part 14

1.5K 295 7
                                    

Mama dan papanya Raisya, sudah pulang dari sekolahnya Raisya, mereka sangat khawatir takut Raisya kenapa-napa.

"Pah Raisya belum ada kabar lagi?" tanya mama Raisya khawatir.

"Sebentar ya ma papa telepon Gilang dulu" jawab papa.

"Iya pa" ujar mama.

"Halo Gilang" kata papa.

"Iyaa pa" jawab Gilang.

"Gimana adik kamu? Udah ketemu?" tanya papa

"Belum pa Gilang kehilangan jejak Raisya" jawab Gilang

"Kamu gimana sih!! Cari adik kamu sampai ketemu!" suruh papa

"Iyaa pa" kata Gilang.

Michell tidak sengaja mendengar itu semua.

"Hm bagus deh kalo Raisya gak ketemu, jadi gue bisa deket deket sama Rafi, gak usah balik aja sekalian si Raisya, beban keluarga aja si Raisya!!" batin Michel dan tersenyum jahat.

Bibi tidak sengaja melihat michell senyum-senyum sendiri, padahal suasana dirumah lagi khawatir dengan Raisya.

"Non Michell kenapa senyum-senyum?" tanya bibi.

"Em i-ituu bi tadi Michell abis nonton drakor jadi seneng aja gitu" jawab Michell dengan gelagapan.

"Ko gak masuk akal jawabannya" batin bibi dan bingung.

☆☆☆

Raisya bingung harus kemana. Karena tidak mungkin kalo dia ke rumah Kirana, papa Kirana sedang sakit dan pasti Kirana tidak di rumah. Raisya duduk di halte tiba tiba ada gadis yang seumuran dia.

"Hai," sapa Alena perempuan yang menghampiri Raisya.

"Eh, hai juga" jawab Raisya tersenyum.

"Nama kamu siapa, oh ya kenalin aku Alena." Alena menjulurkan tanggannya.

"Oh gue Raisya, salam kenal" jawab Raisya.

"Iya, kamu lagi nunggu taksi atau ojek online?" tanya Alena.

"Oh enggak kok, gue lagi ngelamun aja di sini lagi mencoba untuk menenangkan diri. Gue bawa motor itu motor gue" jawab Raisya.

"Wow!! Kamu bisa bawa motor Ninja? Keren banget!! Aku malah cuma bisa naik motor Scoopy atau beat hehehe" Alena tertawa.

"Itu juga udah keren tau, tadinya gue juga nggak bisa kan naik motor ini terus udah diajarin sama abang gue jadi bisa" ujar Raisya.

"Hm, kamu punya abang? Kalau aku punya kakak perempuan. Kakak perempuan aku udah kuliah, sama aku cuma beda 2 tahun." ujar Alena tersenyum.

"Hah Serius? Kalo gue sama abang gue cuma beda 3 tahun dan Sekarang abang gue juga kuliah" kata Raisya.

"Wah bisa kebetulan gitu ya!!" Alena terkejut.

"Oh ya, lu ngapain ke sini?" tanya Raisya.

"Sebenarnya, aku baru pindah ke Jakarta dua hari ini, dan aku belum terlalu tau wilayah Jakarta. Ini aku juga baru mau pulang tapi aku nungguin taksi lama banget nggak dateng-dateng" Alena menceritakan semuanya.

"Oh, lo pulang bareng gue aja gimana?" tawar Raisya.

"Boleh tuh, tapi emang gapapa? Kamu emang mau kemana sampe bawa tas, abis pulang sekolah ya?" tanya Alena.

"Gapapa kok, oh ini biasa kabur gue gatau mau kemana" jawab Raisya sambil tersenyum.

"Wah kebetulan di rumah aku ada kamar kosong satu kamu tinggal di sana aja untuk sementara bareng aku" Alena menawarkan Raisya.

"Boleh tuh tapi nanti kalo orang tua lo ngelarang gimana?" tanya Raisya.

"Tenang aja papa sama mama aku orangnya ramah ko" Alena tersenyum.

"Oh gitu, kalo boleh tanya kenapa lo ke jakarta?" tanya Raisya.

"Papa sama Mama aku sekarang perusahaanya pindah di Jakarta makanya aku pindah ke Jakarta." jawab Alena.

"Oh yaudah kita berangkat sekarang aja ya? Karena ini juga udah malem" Raisya menyalakan motornya.

Alena dan Raisya pulang kerumah Alena, mereka pun sampai dirumah alena.

"Dah sampe, ini rumah aku" ujar Alena

"Dah sampe, ini rumah aku" ujar Alena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah bagus juga ya!!" puji Raisya.

"Makasih, ayo masuk" ajak Alena.

☆☆☆

Rafi tiba-tiba kepikiran dengan Raisya, entah kenapa sejak ketemu Raisya tadi dia merasa ada yang aneh dengan sikap Raisya.

"Raisya sepupu Michell" gumam Rafi.

"Nak!! Makan dulu yuk bunda udah masak banyak nih" panggil bundanya.

"Iya bundaa" jawab Rafi.

Rafi dan keluarganya kumpul dimeja makan. Tapi dari tadi Rafi hanya melamun.

"Kak lagi mikirin apa sih melamun terus?" tanya Clara.

"Bukan urusan lo!!" ujar Rafi.

"Aduh ko malah ribut sih ayo makan!!" pinta bunda.

"Bunda, ayah, kaka pasti lagi mikirin ka Raisya yang cantik itu haha" ledek Clara.

"Diem lo!!" Rafi kesal.

"Raisya siapa Rafi?" tanya ayah Rafi.

"Cuma temen biasa ko gak lebih" ujar Rafi.

"Serius??" tanya ayahnya Rafi.

"Apaan sih yah!! Gak usah kaya Clara deh ngeledekin Rafi mulu!!" Rafi kesal

"Toss dulu yah haha" Clara dan ayahnya tosan.

Bunda Rafi hanya menggelengkan kepalanya ayah Rafi memang usil tapi kalo marah hemm bukan maen maklum lah tentara.

☆☆☆

Oke thank you udah baca jangan lupa vote dan follow akun wp aku
Mau lanjut ke part selanjutnya?? Vote dulu dong!!

Follow akun ig dibawah ini
@wp.rainbow
@_viani.14

RAISYA BAD GIRL [Terbit]Where stories live. Discover now