part 08

2.1K 357 34
                                    

Jangan lupa vote sama komenya!!

"Gua kenapa sih bisa-bisa nya mikirin tuh cewe, padahal kan tuh cewe nyebelin." gumam Rafi.

Tiba tiba Clara masuk ke kamar Rafi tanpa izin. Clara melihat Rafi sedang marah marah sendiri di kamarnya karena penasaran Clara pun menghampiri kakanya.

"Hayo!! Mikirin siapa? Mikirin kaka cantik yang kemaren ke sini ya??" Clara meledek Rafi.

"Diem lo, lo tuh masih bocil baru kelas 3 smp jadi gak ngerti," jawab Rafi.

"Masasih gini-gini temen gue banyak yang pacaran sama anak sma jadi gua ngerti kak" bantah Clara.

"Gue aduin bunda ya kalo lo udah main pacar-pacaran" acam Rafi.

"Apaan sih lu kak gak jelas banget. Dah ah gak asik punya kaka kaya lo tukang ngadu wlee" Clara menjulurkan lidahnya.

"Sana lu pergi" Rafi melempar guling ke Clara.

"Ishh kaka!!" Clara kesal dan membanting pintu kamar Rafi.

"Punya adek aneh, bunda dulu ngidam apaan coba sampe punya anak kaya Clara" gumam Rafi.

Rafi pun mengambil laptopnya untuk mengerjakan tugasnya sebagai ketua osis, Rafi akhir-akhir ini sangat sibuk mengurus acara-acara yang akan diadakan disekolah.

☆☆☆

Raisya membuka lemari kacanya dan menunjukan semua piala dan mendali yang ia dapatkan karena hasil kerja kerasnya. Papanya sangat bangga dengan anak perempuannya itu, gadis kecil yang dulu selalu merengek minta es krim sekarang sudah tumbuh besar menjadi gadis yang berprestasi. Semasa kecil Raisya berbeda dengan anak perempuan yang lainnya, dia lebih suka bermain basket dan robot, sedangkan anak yang lainnya biasanya saat kecil selalu bermain boneka dan rumah-rumahan.

"Tara!! Liat pa ini semua piala yang Raisya raih dari lomba basket" ujar Raisya.

"Masyaallah anak papa, papa gak nyangka sayang kalo kamu hebat main basket" papa bangga.

"Iya dong anak siapa dulu!!" Raisya menyombongkan diri.

"Anak mantan pemain basket hahaha" papa Raisya tertawa. Dan memeluk anaknya.

"Hehe papa bisa aja," Raisya ikut tertawa.

Momen ini, momen yang sangat Raisya rindukan. Dulu terakhir dia memeluk papanya itu kelas 3 sd, itu pun perpisahan karena papa dan mamanya akan melakukan perkerjaan diluar negeri. Jika di ingat-ingat itu sangat menyedihkan. Gadis kecil yang masih sangat polos sudah ditinggal kedua orang tuanya, tapi Raisya tidak pernah menangis dari dulu dia tidak pernah diajarkan menjadi anak yang cengeng.

***

Bingkai-bingkai kecil dan besar tersusun rapi dibagian ruang tamu, disana banyak sekali foto keluarga Raisya. Dan ada juga foto Raisya dan Gilang saat masih kecil, Michell tersenyum kecut melihatnya. Kenapa keluarga Raisya bisa sebahagia itu jika dilihat dari sebuah foto-foto, sedangkan keluarga dia? Hancur.

"Tante!! Raisya deket banget ya sama papanya, Michell pengen deh sedeket itu sama papa Michell tapi sayang papa Michell ninggalin Michell dan nyakitin hati almarhumah mamah" kata Michell dengan mata yang mengalir cairan bening.

"Iya sayang Raisya emang dari dulu lebih deket sama papa nya karena dia dari kecil mempunyai hobi yang sama kaya papanya yaitu bermain basket" jawab mama Raisya sambil tersenyum.

RAISYA BAD GIRL [Terbit]Where stories live. Discover now