30

5K 443 21
                                    

(Gambar di atas tampilan di karya karda)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar di atas tampilan di karya karda)

Ebook karya-karya Evathink bisa dipurchase di:
GOOGLE PLAY BUKU
KARYA KARSA.
Untuk order buku cetak, silakan WA Evathink +628125517788, ready stock!

*cerita dolanjutkan di wattpad sampai tamat!

31

Selesai mandi, masih berbalut jubah handuk, Pamela duduk di depan meja rias. Ia mengeringkan rambutnya dengan hair drayer, lalu berdandan, dengan cermat memoleskan kuas ke wajah.

Setelah dandanannya sempurna, Pamela tersenyum pada pantulan dirinya di cermin yang tampak sangat cantik. Di dalam hati diam-diam berharap Sebastian akan terpikat padanya.

Dengan hati berbunga-bunga, senang karena ini kali pertama ia dan Sebastian akan ke pesta, Pamela menuju lemari pakaian.

Ketika memilih gaun yang akan ia kenakan, Pamela melihat gaun berwarna biru laut yang ia beli beberapa waktu lalu. Gaun tersebut sangat indah, sayang, tak muat di tubuhnya.

Pamela tersenyum samar teringat tekadnya untuk kurus, tapi sekarang tak lagi diet.

Oh, bukan ia tak serius ingin melunturkan lemak-lemak di tubuh, tapi bagaimana mungkin bisa diet kalau ia butuh banyak makanan karena Sebastian terus-menerus mengajaknya mengarungi samudra kenikmatan, yang pastinya sangat menguras energi. Ia bahkan hampir tak pernah lagi menginjakkan kaki di treadmill.

Suara pintu kamar yang terbuka menyentak lamunan Pamela. Ia menoleh ke arah pintu, tampak Sebastian berdiri di sana.

"Sudah siap?" tanya Sebastian.

Pamela tersenyum. "Beri aku waktu lima menit."

Sebastian mengangguk lalu menutup pintu dan berlalu. Pamela cepat-cepat meraih salah satu gaun dari lemari dan mengenakannya.

***

Sebastian dan Pamela melangkah beriringan memasuki aula pesta di sebuah hotel bintang lima. Ini kali pertama Sebastian menghadiri pesta bersama Pamela. Selama ini, Sebastian menolak menghadiri semua undangan pesta dari kerabat atau pun ralasinya. Alasannya jelas, Sebastian tidak percaya diri menggandeng Pamela yang bertubuh gemuk di tempat umum.

Kini, rasa malu yang Sebastian pikir akan memenuhi dirinya karena sang istri tak memiliki lekuk tubuh aduhai nan membanggakan, ternyata sama sekali tak menyapanya. Ia sepenuhnya percaya diri ketika merangkul pinggang Pamela.

Setelah memberi ucapan selamat kepada Katherine dan suaminya, Sebastian dan Pamela berbaur dengan tamu pesta.

Ketika menangkap sosok sang ibu, Sebastian mengajak Pamela menghampiri ibunya.

Satu jam kemudian, di tengah keramaian pesta, mata Sebastian menangkap sesosok yang sangat dikenalnya yang sudah lama tak pernah ia jumpai.

Sebastian menunduk sedikit di telinga Pamela dan membisikkan kata kalau ia akan menemui temannya.

Pamela mengangguk.

Sebastian pun beranjak. Beberapa saat kemudian ia celingak-celinguk mencari sosok tersebut di antara ramainya tamu.

Ke mana dia?

***

Evathink
Follow instagram: evathink

Maafkan jarang bgt update wp, temen2
Kdg di sela kesibukan mau update, buka app, lemot bgt, mgkn jrgnnya kurang kuat,
Tp aku buka app ungu, cepat aja.
Kdg dah buka wp, krn lemot, aku tinggal, lalu lupa.
Seandainya wp kek ungu bs update otomatis sesuai pengaturan jadwal, nah mgkn crt ini bs rutin update. Maaf bgt ya tmn2.

Love u all.

Next part aku update secepatnya ya. Ini mmg pendek.

Pamela and Her Bastard HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang