Chapter 54

373 72 2
                                    

Sampai lah mereka di mall, yaps. Mereka pergi ke mall. Donia dan Brandon keluar dari mobil dan pergi dari area parkiran.

"Mau ke mana dulu?" tanya Brandon yang keluar dari mobil. Donia sempat berpikir sebentar.

"Gimana kalau playzone dulu?" ujar Donia. Brandon langsung mengangguk kepala. Brandon langsung menghampiri Donia dan memegangi tangan kanan Donia.

"Ayok," ajak Brandon yang menggandeng tangan kanan Donia. Donia sempat melongo dengan aksi Brandon. Dia cukup terkejut dengan aksi Brandon.

"Ah, gila! Kenapa sikap Brandon bikin aku gemes sih?" batin Donia yang mengikuti Brandon berjalan sambil melihat tangannya yang berpegangan.

"Aduh, abang Daniel! Hati Donia deg-deg'an banget."

"Tolongin adekmu ini, abang Daniel," batin Donia.

Donia dan Brandon bermain playzone terlebih dahulu. Memang Donia menyukai tempat playzone. Oleh sebab itu, pertama kali yang mereka tujui adalah playzone. Brandon hanya mengikuti kemauan Donia. Karena hari ini dan besok adalah hari terakhir dia bertemu dengan Donia.

Setelah mereka bermain playzone. Brandon mengajak Donia ke tempat kalung. Karena, dia ingin membelikan kalung kepada Donia.

Donia sempat bingung. Mengapa Brandon mengajak Donia ke tempat kalung? Apakah dia mau membelikan buat seseorang? Tapi siapa?

"Dia ngapain ngajak aku pergi ke tempat kalung ya?" batin Donia. Dia langsung masuk ke dalamnya. Dan begitu menajubkan. Kalung-kalung di sana sangat bagus sekali dan sangat indah.

"Kau mau yang mana?" tanya Brandon dari sebrang. Donia terkejut lagi. Dia langsung menoleh ke arah Brandon.

"Hah? Apa?" tanyanya dengan polos.

"Kamu mau kalung yang mana?" tanya Brandon lagi sambil mendekati Donia yang berada di sebrang.

"E-emang kamu beliin buat a-aku?" tanya Donia lagi dengan serius. Brandon hanya mengangguk kepala saja.

"Hm, terserah kamu deh! Aku bingung mau yang mana," ujarnya. Karena, dia tidak enak jika dia yang memilih. Lebih baik dia dipilihin saja oleh Brandon.

"Oke, aku bantu cariin ya?" tanya Brandon sambil tersenyum. Donia hanya mengangguk kepala. Lalu Brandon pergi mencar untuk melihat kalung yang bagus buat Donia.

Setelah kepergian Brandon. Dia langsung memegangi jantungnya lagi. Kali ini, dia berdetak lagi dan lagi.

"Aduh, kenapa sih sikap Brandon bikin aku melting?" gumam Donia sambil memegangi dadanya dengan tangan kanan.

Bersambungg...

Share ke teman-teman yuk, buat mereka baca cerita ini!

Brandon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang