Chapter 35

566 97 1
                                    

"Aku gapapa, Rel! Tadi aku di seret-seret sama mereka!" ujar Rangel yang menunjuk ke arah bodyguard nya Daniel dan Brandon. Yaps, bodyguard Brandon bekerja sama untuk mencari orang yang sudah melukai Donia. Dan mereka bertemu di hutan.

"Tidak, non! Dia lah yang melukai non Donia!" ujar salah satu bodyguard Daniel.

Rangel dan Aurel kaget mendengar ucapan salah satu bodyguard. Saat ini, wajah Rangel panik. Itu karena dia takut Aurel bakal mengetahui sisi jahatnya.

Aurel menoleh ke arah Rangel. "Apakah itu benar, Rangel?" Rangel menggelengkan kepala. Dia tidak mau Aurel mengetahuinya.

"Jangan percaya sama dia, Aurel!" sahut Arvin kepada kekasihnya. Arvin mulai kesal dengan sikap Rangel. Dia takut jika Rangel memanipulasi Aurel.

"Jawab yang jujur, Rangel!" tegas Aurel kepada Rangel. Rangel langsung menciut mendengar suara tegasan Aurel. Karena bagi Rangel, tegasan Aurel sangat ngeri untuk didenger.

"I-iya! I-itu b-benar, Aurel! A-aku yang melakukannya!" jawab Rangel jujur sambil menundukkan kepalanya.

"Cih, kenapa kau tegas sekali melukai, Donia?!" tanya Aurel.

"Aku benci dengan Donia! Aku benci!"

"Segitu bencinya kah dengan adikku? Apakah kamu tidak tahu? Kalau Donia itu anak dari Razifa?" tanya Daniel kepada Rangel. Dia tertawa mendengar ucapan Rangel yang begitu membenci adiknya.

"Cih, mana mungkin dia anak dari Razifa! Aku gak percaya tuh!" jawab Rangel tak percaya.

"Dan satu lagi, siapa kamu?" tanya Rangel kepada Daniel. Daniel terkekeh, dia maju melangkah untuk menghampiri Rangel. Lalu tepat di hadapannya, Daniel memberikan kartu namanya didepan muka Rangel.

Rangel tersentak melihat kartu nama milik Daniel. Saat ini, dia tidak percaya kalau Daniel anak dari Razifa. "Kamu, anak dari Razifa?"

"Iyaps, kau benar sekali! Dan Donia itu adik kesayanganku!"

"Dan kamu!" tunjuk Daniel dengan satu jari telunjuk ke arah wajah Rangel. "Kamu berani sekali melukai adikku! Bahkan kamu membuat adikku pingsan sampai kedinginan."

Rangel terkekeh. "Biarlah, emang itu yangku mau!"

"Dasar, jalang!" sahut Brandon kepada Rangel.

"Jalang? Kamu bilang?" tanya Rangel kepada Brandon. Brandon melangkah kakinya ke hadapan Rangel.

"Iya, kau jalang! Sudahku bilang kan? Kalau kamu macam-macam dengan Donia, aku gak akan segan-segan memukulmu, Rangel!"

"Silakan pukul! Lagian kamu mana berani sih memukul dir--" ucap Rangel terpotong.

Bugh...

Bersambung....

Brandon Where stories live. Discover now