Chapter 24

765 150 70
                                    

"Iya terus siapa lagi kalau bukan kamu," jawab Donia kepada Rangel.

"Cih, menyebalkan. Oke aku yang ambil!" balas Rangel yang ogah-ogah menuruti perkataan Donia. Rangel segera mengambil beberapa kayu bakarnya yang diiringi senter Donia dan Rara.

Ketika Rangel sedang mengambil kayu bakar sambil jongkok. Donia melihat ke atas pohon beringin.

Diatas pohon beringin terlihat seorang wanita berambut panjang menggunakan baju putih. Namun, baju putihnya itu sudah pada koyak semua dan rambut berantakan sekali seperti bukan manusia biasa.

Donia segera menyenggol lengan Rara. "Ra, lihat diatas Ra!" Sambil berbisik-bisik ke Rara agar wanita yang diatas pohon tidak mendengarnya.

Karena wanita tersebut sedang duduk menghalangi Donia dan teman-teman. Jadi Donia tidak melihat wajah wanita tersebut.

Rara segera melihat ke atas pohon yang dimaksud Donia. Tapi Rara tidak melihat apa-apa diatas sana.

"Tidak ada, Don. Emangnya ada apa?"

"Ada tau, ada seorang wanita."

"Gak ada, aku ga melihat apapun."

"Aku lupa, aku kan bisa lihat hantu ya. Sementara yang lain ga bisa," batin Donia.

Ketika Rangel bangun dari jongkoknya dan memberi beberapa kayu kepada Donia dan Rara. Seketika Donia teriak. Karena wanita yang diatas kepala memang lah hantu. Dan hantu tersebut menoleh ke arah Donia.

"AAAAAKKKK."

"Donia," teriak Rara dan Rangel.

"Kamu ada apa si, Don!" teriak Rangel.

"ADA HANTU DIATAS POHON," teriak Donia yang mulai menjauh.

Rara dan Rangel seketika merinding. Rara segera berlari kencang mengikuti Donia. Rangel yang kaget ditinggal sendirian merasa kesal.

"RARA KENAPA KAU LARI JUGA?"

"AKU TAKUT, RANGEL. CEPET LARI KESINI!!!" jawab Rara.

Rangel segera berlari mengejar dua temennya tersebut. Saat mereka lari seketika Donia tersandung batu dan beberapa dahan pohon yang besar ditanah.

"Argh," sahut Donia.

"A-aku tersandung," ucap Donia sambil menangis dan memegangi kaki yang berdarah itu.

"Astaga, darahnya banyak banget!" sahut Rara yang baru melihat keadaan Donia.

"Emang kau kenapa sih? Teriak-teriak kalau ada hantu, orang tadi gak ada hantu kok!" ucap Rangel kepada Donia. Dia gagal dengan rencana yang dia buat. Tapi dia cukup senang, karena Donia berhasil terluka tanpa tangan dia sendiri.

"Tadi ada, aku bisa lihat hantu!" jawab Donia sambil menangis.

"Yaudah, kita kembali saja ke tenda! Rangel, kamu gendong Donia ya! Kaki dia berdarah," ucap Rara.

"Mending aku bawa kayunya aja, terus Donia biar kamu aja yang gendong!" jawab Rangel. Dia sebenarnya malas menggendong Donia. Bukan malas lagi, emang dia tidak mau. Apalagi Donia sudah menjadi musuh bagi Rangel.

"Oke, kalau itu maumu! Nih bawa kayu aku sama Donia!" pinta Rara sambil memberi kayu Donia dan Rara yang tadi mereka bawa. Rangel mengambil kayu Rara dan Donia dari tangan Rara. Lalu Rara segera menggendong Donia dengan cara menggendong di punggungnya.

Untung saja Donia, badannya kecil. Jadi Rara kuat menggendong Donia. Setelah itu, mereka bertiga segera kembali ke tenda kelompok mereka.

Di tenda...

Semua laki-laki dan Aurel sedang menunggu Donia, Rara dan Rangel. Mereka belum kembali juga ke tenda. Padahal hari sudah semakin gelap.

"Ke mana mereka? Kok belum kembali?" gumam Ryan yang khawatir soal kekasihnya. Brandon juga menyadarinya, hari mulai gelap, tetapi Donia juga belum kembali tenda. Dengan rasa cemas, Brandon kembali ke tenda untuk mengambil jaketnya dan segera pergi menyusul Donia. Namun, Ryan dari tadi melihat gerak-gerik Brandon.

"Kau mau menyusul mereka?! Kalau gitu aku ikut!" ujar Ryan kepada Brandon.

Ketika Brandon dan Ryan berjalan, Aurel menghentikan mereka berdua, "Tunggu! Itu mereka."

Rara yang menggendong Donia segera menghampiri kelompok mereka. Semua yang berada di tenda panik dengan keadaan Donia yang sudah pingsan. Donia pingsan karena kehabisan banyak darah di kaki.

Brandon tersentak melihat Donia di gendong Rara, dia segera menghampiri Rara. "Ada apa ini? Kenapa dengan Donia."

"Tadi kita ngambil kayu bakar di pohon beringin, lalu tiba-tiba saja Donia berteriak menyebut hantu dan Donia mengambil beberapa kayu lalu pergi meninggalkan kami berdua, aku sama Rangel langsung saja mengikuti Donia, Donia terus berlari hingga dia tidak melihat ada kayu besar, dan ya! Kaki Donia tertusuk oleh kayu yang tajam itu," jelasan Rara.

Brandon mengerti atas penjelasan Rara, dia ngambil ahli untuk menggendong Donia. "Ryan! Ambilkan kotak p3k, kau bawa kan?"

Bersambung...

Jangan lupa vote dan koment ya!

Brandon Where stories live. Discover now