Chapter 29

644 111 9
                                    

"Ikuti saja aku," jawab Ryan. Lalu mereka mengikuti Ryan hingga mereka sampai di pos pertama. Di post pertama, mereka di sambut oleh para senior yang berada di post pertama.

"Hallo, adik-adik kelasku yang cantik-cantik!" sahut Rafi. Kakak kelas yang berada di kelas 12.

"Cih, masa yang di sambut ceweknya aja," sindir Ryan kepada para seniornya.

"Hei! Berani sekali kamu ya sama kakak kelas," jawab Rafi.

"Cepat, berikan kami tantangannya!" ucap Brandon dingin. Brandon tidak suka jika berlama-lama dengan para seniornya.

"Wah-wah, sudah tidak sabar ya sama tantangannya, oke! Kalau gitu, aku akan pilih orang yang akan kuberi tantangannya," ucap Rafi. Rafi tersenyum sinis.

"Kau!" ucap Rafi sambil menunjuk Donia. Donia tersentak, mengapa harus dirinya saja yang diberi tantangan.

"A-aku?" jawab Donia gugup.

"Tentu saja kamu, kamu akanku beri tantangan! Dan tantangannya adalah ... kau jadi pacarku!" ucap Rafi enteng.

Brandon mengepal tangannya yang berada di samping. Dia sungguh kesal dengan parah senior di post satu. Terutama sih Rafi. Kakak kelas yang terpopuler. Dia bahkan dijuluki cowok playboy.

Tanpa di sadari, Brandon telah memukul wajah Rafi. Rafi tersentak, wajahnya berdarah akibat dipukul Rafi. "Aish, kenapa kamu memukulku?"

"Hah, pikir saja sendiri kenapa aku memukulimu!" jawab Brandon dingin. Lalu Rafi tidak tinggal diam, dia langsung memukul wajah Brandon. Namun, Brandon berhasil menghindari pukulan Rafi.

Ryan yang melihat sahabatnya berantem dengan Rafi, gara-gara masalah tantangan yang diberikan kepada Donia. "Sudah-sudah! Kalian ini! Kenapa mesti berantem sih?" Mereka berdua langsung berhenti memukuli satu sama lain.

"Udahlah kak, mending beri kami tantangan yang lain!" ucap Ryan. Dia tidak mau jika satu salah dari mereka terluka parah akibat tantangan yang diberi Rafi.

"Oke, tantangannya akanku ganti! Dan tantangannya itu adalah ... Kalian makan permen ini tanpa mengigit atau menghisapnya sebelum sampai di post kedua!" ujarnya.

"Untuk dirimu! Awas kamu ya! Kita belum selesai berantemnya!" sambung Rafi aambil menunjuk Brandon dengan jari telunjuk. Kali ini Rafi ingin serius dengannya. Tapi, tidak sekarang.

"Terserah," jawab Brandon. Lalu kelompok Aurel langsung memakan permen itu tanpa menggigit atau menghisap permen tersebut dan mereka melanjutkan perjalanannya lagi.

10 menit kemudian mereka berjalan, hingga akhirnya mereka menemukan post kedua. Lalu para senior langsung memberikan tantangannya.

"Push up 20 kali!" ujarnya. Lalu kelompok Aurel segera push up 20 kali dan mereka menyelesainya sampai 10 menit.

"Oke, kalian boleh pergi ke post terakhir!" ujar para senior di post kedua. Lalu kelompok Aurel segera berjalan lagi menuju post terakhir.

Hingga 20 menit mereka telah sampai di post ketiga dan post ketiga itu di tempat mereka berkemah.

"Hallo adik-adik, sampai juga ya kalian di post terakhir! Oke, tantangannya adalah ... Kalian mengerjakan teka-teki ini!" ujar senior itu sambil menunjukkan kertas yang berisi teka-teki. Semua kelompok Aurel tersentak.

"Waduh, kenapa mesti teka-teki kak?" tanya Donia kepada para senior itu. Namun, para senior itu hana terkekeh mendengar ucapan Donia.

Bersambung...

Brandon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang