✔Tis'atun wa 'iysruuna

42 18 39
                                    

Langit masih terlihat gelap, namun suara ayam sudah mulai berkokok, pertanda bahwa pagi akan segera tiba. Suara gedoran pintu sedari tadi sudah terdengar, mengusik tidur nyenyak seorang gadis.

Dok ... Dok ... Dok ....

"Zahra, bangun nak sudah subuh sedari tadi!" teriak Umi membangunkan putrinya. Mendengar teriakan tersebut, akhirnya membuat Zahra membuka matanya secara paksa.

Perasaan baru aja tidur, kok udah subuh aja, monolognya.

"Zahra."

"Iya Umi, Zahra udah bangun," jawab Zahra sembari meregangkan otot-otot tangannya. Menengokan keoalanya ke arah jam di atas nakas, sontak membuat matanya melotot, menghembuskan napas pasrah Zahra berteriak, "Umi, ini kan masih jam setengah 4 belum subuh loh!" seru Zahra membuat Umi terkekeh seketika.

"Kamu kan biasanya susah banget kalau di suruh bangun, yaudah Umi bangunin di jam sebelumnya aja, eh gak taunya kamu langsung bangun," ungkap Umi sembari terkekeh.

"Seorang Ibu memang alarm terbaik di dunia ini bagi anak-anaknya," ucapnya lirih sembari ikut terkekeh.

Di pagi yang cerah ini, Zahra mulai bersenandung sholawat kepada nabi. Itulah kebiasaan yang sering ia lakukan untuk memulai paginya. 

"Maa sya Allah, teruslah bersholawat Nak, agar rumah kita ini tidak seperti kuburan. Selain itu sholawat kepada nabi juga sangat bermanfaat untuk kehidupan kita, agar kita mendapatkan keberkahan dan ketenangan serta sebagai syafaat penolong kita kelak di akhirat. Bahkan dahsyatnya manfaat sholawat Nabi, tertulis dalam Al-Qur'an, Tuhan pun juga ikut bersholawat," ungkap Umi.

"Hal tersebut terdapat dalam QS. Al-Ahzab 33 : Ayat 56, Innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa. Yang artinya : Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya," sambung Abi yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan istri dan anaknya.

"Maa sya Allah sekali memang, begitu luar biasa manfaat dari bersholawat. Bahkan Rasulullah pernah bersabda : Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta menghapus sepuluh kejelekannya," sambung Aisyah.

Zahra mendengarkan sembari tersenyum. Mempunyai keluarga kecil seperti ini, terasa begitu sangat membahagiakan baginya.

Semoga kita kelak, kembali dipertemukan di surganya Allah, Aamiin, batinnya.

Sesudah makan Zahra berpamitan untuk berangkat ke kampus. tidak membutuhkan waktu lama, Zahra telah sampai di kampus dengan cepat dan selamat, karena jalanan saat itu sedang lenggang.

"Ra," panggil seseorang dari arah belakang. Membuat Zahra menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke belakang.

"Iya, ada apa Jay?" tanya Zahra yang melihat kehadiran Jayden. Sebenarnya Zahra sedikit risih berbicara berdua dengan Jayden, bukan karena apa-apa tapi karena setiap kali berbicara dengannya, pembicaraan pasti akan berakhir menjengkelkan. Namun, demi mengetahui niat Jayden selanjutnya terhadap Mirza, membuat Zahra harus bertahan menghadapi rasa ketidaknyamanan.

"Nanti malam, lo ada acara ngak?" tanya Jayden membuat Zahra mengernyitkan dahi.

"Ada, Zahra mau keluar sama aku," sahut seseorang dari arah belakang, membuat Zahra dan Jayden menoleh ke arahnya.

ISLAM IS PERFECT, I'M NOT (Complited)Where stories live. Discover now