✔Ahada'asyara

74 28 83
                                    

Tujuan El kali ini adalah Kantin. Mengingat pembicaraan Zahra dan Yola, bahwa mereka akan pergi ke kantin membuat El bergegas menuju kantin, semoga saja Zahra masih berada di kantin.

Saat tiba di kantin, matanya sibuk mencari kesana kemari, tanpa disadari El menabrak seseorang, hingga membuat orang tersebut hampir saja terjatuh, beruntung El bergegas meraih pinggang orang tersebut. Tatapan keduanya bertemu, El yang tersadar akan posisinya yang tidak baik, segera melepaskan tangannya hingga membuat orang tersebut terjatuh.

"Awws, ish, kok kamu lepas sih! Sakit tahu!" ucap Yola berusaha berdiri, sembari memegang pinggangnya yang terasa sakit.

"Afwan ukhti, bukan mukhrim," jawab El tenang sembari tersenyum, membuat Yola melototkan matanya kesal.

"Gak perlu pakek afwan-afwan segala pakek ukhti-ukhti pula, gak usah sok Agamis deh! Mentang-mentang naksir Zahra, sekarang belagak sok agamis, gak pantes sama sekali sama sikap kamu," sarkas Yola membuat El mengelus dadanya, seraya beristighfar.

"Aku juga lagi belajar memperbaiki diri, bukan semata-mata hanya karena Zahra, apalagi karena sok-sokan dan ingin dianggap sebagai orang baik. Semua ini aku lakukan karena memang aku ingin merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik Yol, menjadi seorang imam yang baik untuk keluargaku kelak dan menjadi seorang hamba yang patuh terhadap Tuhannya," jelas El yang masih menampilkan wajah kalemnya.

"Ya, ya, ya, terserah kamu aja deh. Lain kali kalo nolong orang itu jangan setengah-setengah. Udah nabrak, sekarang malah bikin orang jatuh, gak pakai minta maaf pula," ucap Yola.

"Iya, maaf ya, Yol. Aku ngaku salah karena sudah tidak sengaja nabrak kamu."

"Na'am," ucap Yola kemudian berjalan menjauh dari El, namun belum sempat menjauh El menahan tangannya.

"Yol, tunggu."

"Katanya bukan mukhrim, tapi pegang-pengan mulu dari tadi." Mendengar ucapan Yola, membuat El segera melepas pegangan tangannya.

"Maaf Yol, Spontan aja tadi."

"Apa lagi?"

"Zahra kemana ya Yol?" tanya El membuat Yola memutar bola matanya malas.

"Ujung-ujungnya juga nyariin Zahra. Bukan Mukhrim!"

"Bukan gitu Yol, aku hanya khawatir sama Zahra. Apa dia tidak apa-apa?" tanya El membuat Yola mengerutkan keningnya, bingung dengan perkataan yang dilontarkan Adzriel.

"Memangnya Zahra kenapa? Dia baik-baik aja kok, lagian juga, Zahra sekarang lagi Sholat," jelas Yola

"Tadi kan Zahra habis berantem sama Tiara,  Yol. Jangan bilang kamu gak tau?" ucap El, jelas saja Yola merasa kaget dan melototkan matanya mendengar kabar tersebut.

"Kamu gak usah bercanda deh El, tadi Zahra baik-baik aja kok. Lagian nih sekarang Zahra ada di Masjid."

"Aku gak bohong Yol, coba kamu tanya anak-anak lainnya kalo gak percaya," jelas El. Tentu saja hal tersebut membuat Yola yakin bahwa apa yang dikatakan El tidaklah bercanda.

"Yaudah ngapain lagi kita di sini, kita samperin Zahra sekarang," putus Yola, bergegas menuju Masjid diikuti Adzriel.

Saat  dekat dengan masjid, mereka berdua menghentikan langkahnya secara bersamaan dan tersenyum miris dengan apa yang kini mereka lihat.

"Kita sudah terlambat, ternyata Zahra jauh lebih baik, dari apa yang kita kira," ucap El dengan wajah sendu.

"Kenapa Zahra gak mau jujur sama aku tentang Tiara? Sebenarnya aku ini dianggap apa dalam hidupnya?" ucap Yola sembari terkekeh miris.

ISLAM IS PERFECT, I'M NOT (Complited)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang