Chapter 37: The First Snow - Part 6 - Ending

4.3K 258 18
                                    

KONTRAKTOR atau orang yang membuat janji dengan iblis eksistensinya berubah menjadi tidak jelas; tidak dapat disebut sebagai manusia ataupun iblis; tidak dapat diterima ke dalam dunia manusia maupun iblis; sebab berada di tengah-tengah bagaikan warna kelabu di antara putih dan hitam. Berbeda dengan Utusan Dewa, meski mereka memiliki karunia berumur panjang melebihi batas usia manusia pada umumnya; mereka tetap diterima di dunia manusia karena dianggap sebagai orang yang terpilih.

Tetapi, walaupun kontraktor iblis dan Utusan Dewa memiliki kesamaan dalam hal berumur panjang; manusia yang berhubungan dengan iblis cenderung selalu ditolak; sebaliknya manusia yang berhubungan dengan Dewa cenderung lebih diterima. Itu adalah realita yang sudah berjalan sejak dahulu kala.

Oleh sebab itu, terkadang muncul kasus seperti ini; ketika aku bertemu kembali dengan salah satu dari mereka yang diberi karunia; dan itu berubah menjadi pertemuan yang sulit sebab bayang-bayang masa lalu yang tidak terlepas dari memori. Sebagai contoh, saat aku memenggal kepala Kakek Utusan Dewa di tahun CCCXIII dan bertemu dengan salah satu yang berhubungan dengannya di tahun CMXIII kalender kekaisaran, di masa sekarang.

"Aku adalah cucu dari Utusan Dewa yang kau bunuh saat pemberontakan di tahun CCCXIII."

Leocadio mengaku. Raut wajahnya bercampur sedih dan marah. Dia tidak memandangku tetapi melihat ke bagian sisi pedang yang memantulkan bayangan dirinya. Mengeratkan pegangan dengan mata yang menatap ke satu arah; dia melanjutkan kembali,

"Kau pasti tidak akan mengerti bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang kau anggap berharga. Jadi, aku tidak akan berharap banyak bahwa kau akan menyesal. Tetapi, aku bisa memastikan bahwa hukuman yang akan kau terima nantinya akan membuatmu merasakan penderitaan."

Aku sertamerta melirik Elora yang sudah sangat pucat karena darah terus mengalir dari goresan yang ada di leher dan bagian dada. Menatap ke depan, menarik napas, dan melangkah pelan; aku bersiap dengan pertarungan yang sebentar lagi akan dimulai. Lalu, di detik berikutnya, Pedang Suci dan Pedang Naga bertemu satu sama lain dengan posisi yang saling menyilang setelah bertabrakan.

Dia menatap tajam sembari mengeluarkan kekuatan untuk merobek pertahananku. Rahangnya mengeras dan giginya bergemeretak lalu tak lama tubuhnya mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang. Aku tidak mau kalah dan mengeluarkan kekuatan kegelapan untuk menahan serangan. Saling mendorong satu sama lain kemudian meloncat ke belakang bersamaan sebelum maju kembali dan menyilangkan pedang.

"Menyerahlah."

Aku memaksakan diri meski posisiku saat ini sedang tidak menguntungkan; mengeluarkan seluruh kekuatan yang tersisa setelah habis di Forsythia.

"Tidak akan."

Dari jarak yang sangat dekat seperti ini, aku menyadari bahwa wajah Leocadio tidak berubah; masih terlihat seperti pria yang berumur 30-an akhir meski telah hidup selama ratusan tahun; sama sepertiku. Itu sangat aneh sebab meski memiliki karunia berumur panjang; seorang Utusan Dewa tetaplah mengalami penuaan walaupun tidak secepat manusia biasa. Tetapi, Leocadio terlihat seperti menghentikan proses penuaan. Sehingga, menyimpulkan,

"Aku berpikir bahwa kekuatan sucimu sudah terpapar dengan sedikit kekuatan kegelapan."

Dia mendecih dan melompat ke belakang yang diikuti olehku. Mengeluarkan mana dalam jumlah yang agak banyak di sekitarnya sebelum menyerangku dari jarak yang lumayan jauh. Sihir tersebut membentuk seperti pedang yang hanya melaju lurus menuju target. Segera mengarahkan pedang agar sihir tersebut terhalang kemudian mendorongnya perlahan menggunakan Pedang Naga yang kujadikan sebagai tameng. Setelahnya, aku mengeluarkan kekuatan kegelapan untuk mematahkan sihir Leocadio.

"Percuma saja kau bertahan." Dia berbicara setelah terjadi ledakan di belakangnya akibat sihir yang dipantulkan. "Dengan kondisi yang seperti itu, kau tidak akan mampu bertahan lama jadi menyerahlah agar pekerjaanku menjadi lebih mudah."

Elora: My Little PrincessWhere stories live. Discover now