Chapter 3: Petunia: The Way to Not Lose Hope

7.4K 644 7
                                    

PERBATASAN barat Adenium merupakan daerah yang sering mengalami perubahan cuaca sangat ekstrem. Meski telah memasuki musim panas, daerah tersebut tak jarang berubah menjadi musim hujan dengan frekuensi tinggi. Durasinya pun bisa mencapai 2-3 bulan. Sehingga, daerah-daerah di perbatasan barat memiliki musim panas yang lebih singkat dibanding wilayah lain.

Topografi wilayah tersebut termasuk rendah dan dikategorikan sebagai daerah rawan banjir. Desa Anemone, Desa Forsythia, dan Desa Burnet memiliki ketinggian tanah yang sedikit lebih tinggi daripada Desa Petunia sehingga jika terjadi banjir tidak akan terlalu parah. Sebaliknya, Petunia yang dikelilingi oleh sungai-sungai panjang yang membentang menjadi sangat rawan.

Sejak bergabung menjadi bagian Adenium tiga tahun lalu, semenjak itu pula Petunia masuk ke dalam konsentrasi rencana pembangunan wilayah. Masalah terbesar yang hingga kini belum mendapat solusi adalah permasalahan banjir.

Hamon Quante dua hari lalu melaporkan bahwa tanggul yang tiga bulan lalu diperbaiki hancur diterjang banjir. Sementara itu, parit yang dibangun di sepanjang jalan wilayah perbatasan barat meluap akibat tidak cukup menampung debit air hujan. Akibatnya, kerugian ditaksir mencapai puluhan triliun koin emas.

Berdasarkan catatan yang dibuat Leocadio selama aku berada di medan perang, kerugian tahun ini adalah yang terbesar dibanding tahun lalu. Sebanyak enam puluh persen hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan yang berasal dari Petunia tak ada satupun yang bisa diselamatkan akibat banjir menerjang tepat sebulan sebelum musim panen besar-besaran tiba.

"Tahun ini, Adenium hanya bisa mendapatkan empat puluh persen hasil pertanian dan perkebunan dari Desa Anemone, Desa Forsythia, dan Desa Burnet." Leocadio membalik kertas kemudian melanjutkan, "Kita tidak bisa menarik pajak dari empat puluh persen itu, Yang Mulia."

Aku menyetujui.

Jika istana memecah enam puluh persen itu, maka kekurangan pangan akan terjadi di seluruh wilayah perbatasan barat. Sebelum masalah ini diselesaikan, tidak ada cara lagi selain membebaskan pajak untuk sementara. Maka dari itu, aku harus segera mencari solusi.

"Mengenai Petunia—" Dia berdeham sebelum melanjutkan, "Hasil panen yang dapat diberikan desa itu belum cukup untuk menutupi dana anggaran istana sementara pengeluaran istana semenjak Petunia bergabung ke dalam Kekaisaran Adenium terbilang lumayan besar."

Perkataannya tidak salah namun tidak bisa dibenarkan juga. Meski saat ini Petunia memang banyak mengambil kas istana, desa itu akan memberikan keuntungan yang lebih besar ketika berhasil diperbaiki.

Petunia termasuk ke dalam daerah yang diberkati. Tanahnya sangat subur sehingga sangat cocok dijadikan lahan berkebun dan bertani; sungai-sungai yang terbentang diisi oleh berbagai jenis ikan air tawar sehingga dapat menambah pemasukan daerah; selain itu hutan-hutan Petunia memberikan sumber nabati dan hewani yang dapat meringankan dan memudahkan penduduk. Namun seringkali banjir menutup potensi Petunia.

Jika dilihat dari ketiga aspek tersebut, Adenium sebenarnya pun tidak akan rugi kalau melepas Petunia. Hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Petunia mampu didapatkan dari wilayah lain di Kekaisaran Adenium tanpa harus mengeluarkan banyak uang terlebih dulu untuk memperbaiki daerah itu. Tetapi, sebagai Kaisar, aku tidak bisa melepas tangan begitu saja sebab desa tersebut telah menjadi bagian dari Adenium.

"Sepertinya para bangsawan melayangkan protes."

Dia membenarkan.

Aku akhirnya menghela napas panjang bersamaan dengan gerakan membalik kertas terakhir di dokumen yang diberikan Leocadio. Melepas kacamata baca; meletakkan dokumen tersebut di atas meja; punggung tangan kananku menopang dagu, malas.

Elora: My Little PrincessWhere stories live. Discover now