Chapter 10: Chrysanthemum: Flower of November - Part 2

4K 388 1
                                    

MASIH menimbang apakah ini keputusan tepat atau tidak; dia sudah tenggelam menikmati pemandangan dari jendela. Mengubah posisi duduk menghadapi dinding kereta sementara kedua tangannya menempel di kaca; terkadang membuka mulut ketika pandangannya menangkap sesuatu yang menarik.

"Hamon di mana?"

Aku melirik. "Di depan." Dia mengangguk lalu aku berkata lagi setelah menyadari sesuatu. "Kau makin gemuk selama berada di kediaman Duke Astello."

Dia tiba-tiba memperbaiki posisi duduk seperti semula. Menatapku dengan pandangan yang berbinar-binar dan kedua tangan yang dikepal di atas lutut. "Tuan Duke seling membawa banyak makanan dan menyuluh El makan telus. Tetapi, Papa lebih unggul kalena El lebih menyukai Papa!"

"Cih."

"El selius. El menyukai Papa sebesal ini!" katanya sembari merentangkan kedua tangan semampunya.

Aku mendecih lalu menatap ke jendela. Tangan kananku bersandar di dinding kereta sementara kaki kananku berada di atas kaki kiri. Selama beberapa menit suasana kembali sepi. Elora tidak berbicara lagi sedangkan aku larut dalam pikiran. Kehampaan yang tercipta hanya diisi oleh suara tapak kuda dan putaran roda kereta.

Kalau dipikir lagi, apakah aku terlihat seakan-akan dari awal menginginkan kami pergi bersama? Aku mengernyit. Benar, pasti begitu. Menyiapkan kereta kuda dan menjemputnya pagi-pagi sekali di kediaman Duke Astello; sejauh manapun aku menolak—dua alasan itu adalah dasar kuat yang membuat orang-orang berpikir bahwa aku memang merencanakan hal ini.

Sial.

"Papa, kita mau pelgi ke mana?"

"Petunia." Aku melirik. "Perjalanannya masih panjang. Simpan tenagamu dan istirahatlah. Tidak usah mengoceh."

"Um." Dia memiringkan kepala. "Apakah kita akan belmalam?"

Perjalanan menuju Petunia menempuh waktu kurang lebih 10 jam dengan kereta kuda; 7 jam dengan menaiki kuda. Tetapi, karena ada anak kecil yang ikut; perjalanan pasti tertunda karena kereta berhenti untuk istirahat. Itu berarti, estimasi waktunya adalah kurang lebih 12 jam.

Jika membuka gate maka akan lebih cepat sampai, namun membawa semua rombongan sekaligus—membutuhkan mana yang tidak sedikit. Aku memang bisa melakukannya dengan mudah Saat kembali dari medan perang, tidak masalah mengeluarkan banyak mana untuk mentransfer dua ribu ksatria secara bersamaan. Tetapi masalahnya adalah aku tidak ingin mengeluarkan tenaga untuk Elora.

"Papa?"

Di sisi lain, melakukan perjalanan jauh bersama anak kecil juga sangat merepotkan. Akhirnya, mempertimbangkan segala kondisi aku memutuskan menggunakan sihir.

"Tidak. Kita akan tiba sebelum jam makan siang."

Benar. Mengeluarkan mana jauh lebih baik dibanding harus mendengar kebisingan yang dilakukan Elora.

***

Petunia perlahan membaik sejak kunjungan terakhir ketika memberi makan kegelapan beberapa waktu lalu. Sedikit demi sedikit masyarakat desa mulai kembali beraktivitas; tempat tinggal perlahan dibangun dibantu oleh pekerja yang dikirim dari istana; sebagian masyarakat bekerja sebagai buruh kasar pada proyek pembangunan penampungan air bawah tanah; dan para wanita mulai membantu membersihkan sisa-sisa hantaman banjir.

Meski musim gugur di perbatasan barat agak sedikit dingin dibanding tempat lain; masyarakat desa justru terlihat lebih bersemangat melakukan kegiatan. Mungkin karena ini demi pembangunan wilayah; mereka jadi sangat berambisi walau angin meniupkan kedinginan. Sebab banyak pepohonan dan sebagian besar Petunia adalah hutan dan sungai; ada banyak daun gugur yang memenuhi jalan. Suasana cokelat dan jingga lebih terasa sepanjang pandangan.

Elora: My Little PrincessWhere stories live. Discover now