Silya dan Dilya adalah anak kembar yang diadopsi oleh orang yang berbeda semasa ia kecil. Silya diadopsi oleh seorang model ternama dan Dilya diadopasi oleh sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani di sebuah desa. Benar-benar kehidupan yang...
Cowok yang tulus, nggak akan biarin kekasihnya menunggu lama soal kepastian hubungan. Pasti dia akan berusaha semampu yang ia bisa. -Fakhrizal Ananda-
Cewek itu nggak akan paham kalau nggak dijelaskan. Cewek itu orangnya sabar, asal diberi pengertian dan komitmen. Bukan cuma model ngomong serius, tapi nyatanya nol besar.
-Dilya LP-
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Dilya turun dari sepeda mini berwarna cokelat miliknya tepat di depan sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu. Dilya melepas ikatan getah hitam yang menyangga keranjang berisi kentang hasil panen hari ini. Dilya membawa keranjang itu ke teras rumah dan menaruhnya di atas meja rotan. Dilya duduk di kursi depan rumah sambil membuka topi purunnya.
"Bu ... Dilya sudah sampai!" seru Dilya.
Tak lama keluar wanita paruh baya dari dalam rumah. Dia adalah Aruni—wanita yang mengadopsi Dilya dari panti asuhan.
"Wah, banyak ya hasil panennya."
"Iya. Tadi Dilya periksa semua tanaman kentang kita sebelum pulang dari ladang Kang Maman."
"Sudah sore, kamu mandi sana. Istirahat yang cukup. Kulit kamu juga perlu dirawat, jangan kerja terlalu lelah. Nanti hitam, sayang wajahmu cantik," celoteh Aruni.
"Gapapa, Bu. Selagi Izal sayang sama Dilya, Dilya nggak perlu repot-repot biar bersinar," sahut Dilya.
"Kamu tuh jangan terlalu santai. Cowok itu suka yang indah-indah. Hati-hati kamu, jangan terlalu serampangan penampilan."
Dilya terkekeh. "Bu, malam ini Izal ajak ke pasar malam. Boleh, ya, Dilya jalan sama Izal?"
"Boleh aja. Tapi jangan pulang terlalu malam. Kamu anak bujang, Dil. Selalu jaga kehormatan."
"Siap, Bu. Dilya mandi dulu!"
Dilya kesenangan berlari kecil masuk ke dalam rumahnya. Aruni hanya menggeleng melihat tingkah anaknya.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Di sebuah kamar sederhana bernuansa abu-abu, tampak Rizal menatap dua buah tabungan berbentuk tabung dari plastik. Tabungan berwarna merah bertulisan Lamaran Ilya dan tabungan berwarna kuning bertulisan Kencan Bareng Ilya.Lalu tangan Rizal meraih tabungan berwarna kuning dan membuka penutup bagian atas. Tabungan warna kuning sengaja Rizal beri penutup agar mudah dibuka jika perlu.