TRUE CELEBRITY 51 - ENDING

870 27 0
                                    

Kini giliran Dilya yang mengutarakan kata-kata maaf dan juga alasan ia melakukan kebohongan itu bersama Silya. Dilya sempat melirik ke arah Rizal, pria itu tersenyum menguatkan. Usai menghela napas untuk menenangkan diri, Dilya mulai mendekat pada microphone.

"H-hai semua. Kalian mungkin sudah tahu siapa saya. Saya Dilya Larasati Putri, adik kembar dari Silya atau sering saya panggil Kak Sisil. Saya ini gadis desa, hidup sederhana dan apa adanya. Saya juga mempunyai kekasih bernama Rizal, dia di sana," ucap Dilya menunjuk pada Rizal. "Saya punya mimpi besar menjadi seorang artis terkenal seperti Kak Sisil. Saya sering latihan akting bareng Izal juga. Sudah bertahun-tahun saya nggak ketemu sama Kak Sisil, sebab tinggal di pulau yang berbeda. Hari itu, saya sungguh nggal nyangka bisa ketemu lagi sama Kak Sisil. Seneng, terharu, dan rindu pastinya. Ternyata tuju Kak Sisil ke kampung Lembanna adalah ingin menenangkan diri dari pikiran dan masalahnya. Kak Sisil ingin rehat dari dunia hiburan untuk sementara. Entah kenapa, Kak Sisil terpikir agar kami tukar peran. Apalagi mengetahui impian saya ingin menjadi artis terkenal. Jujur, saya sempat menolak. Saya nggak ingin melakukan kebohongan dan meninggalkan kekasih saya. Tapi ... saya kasihan sama Kak Sisil. Dia pengin merasakan kehidupan di kampung dengan berperan sebagai saya, bergabung di keluarga saya. Dengan alasan agar warga tak tahu jikalau dia adalah sosok artis yang bersembunyi di sana. Akhirnya saya setuju dan kami bertukar peran. Rencananya hanya sebentar, tetapi takdir memang tak bisa kami atur. Ada beberapa hal yang perlu kami selesaikan, jadilah memakan waktu cukup lama. Saya mohon pada kalian semua, pada penggemar Kak Sisil, penggemar Ronald Dee juga, semuanya yang pernah merasa tertipu karena saya. Saya minta maaf. Kesalahan saya memang besar banget, saya minta maaf untuk kesekian kalinya. Maafin saya," tutur Dilya panjang lebar. Ia sedikit membungkuk hormat dengan mata berkaca-kaca.

Lalu, salah satu reporter melontarkan pertanyaan untuk Dilya.

"Mohon di jawab dengan jujur, Nona Dilya. Selama bersama Ronald Dee, apakah Anda memiliki rasa terhadap Ronald Dee?"

Penggemar Ronald bersorak di belakang, begitupun penggemar Silya. Dilya mendadak gugup, kembali memegang mic di hadapannya.

"Ronald Dee emang cowok yang baik dan tulus. Tetapi saya cuma jatuh cinta pada kekasih saya Fakhrizal Ananda. Terima kasih," sahut Dilya. Tepuk tangan menggema di ruangan tersebut.

Dilya kembali ke tempat duduknya. Rizal tersenyum malu, ia senang begitu mendengar jawaban Dilya terkait pertanyaan terakhir dari reporter.

"Zal, giliran lo. Senyum-senyum aja dari tadi," tegur Ronald terkekeh.

"E-eh, iya. Maaf," sahut Rizal kaget. Ia berdiri berjalan hati-hati menuju tempat microphone berada.

Rizal menutup matanya begitu cahaya kamera amat menyilaukan. Begitu hendak membuka, ia menutupnya kembali. Mengundang tawa mereka semua.

"Maaf saya nggak kuat sama cahaya kamera," ucap Rizal. "Maaf kalau ngomong sambil merem," imbuhnya lagi.

"Salam kenal, semua. Saya Fakhrizal Ananda. Saya ini pacarnya Ilya. Kami berpacaran udah lama, dari kami SMA. Jadi ... waktu pertama kali Silya menggantikan peran Ilya—maksudnya Dilya, waktu itu saya merasa aneh. Nada bicaranya, gaya bahasa, dan juga panggilan sayang dia ke saya itu berbeda. Dilya yang saya kenal itu lembut, manja, dan memanggil nama sama dengan sebutan 'Izal' dan menyebut dirinya 'Ilya' gitu. Eumm ... saya sempat ragu sama Dilya beberapa kali, tapi akhirnya saya yang salah. Dilya atau Silya ngambek sama saya. Saya takut diputusin, akhirnya saya coba menerima saja apapun perubahan pada Dilya. Makin hari, saya merasakan sesuatu yang berdeda dan mulai terbiasa dengan sikapnya. Lalu, suatu hari saya denger katanya Silya bakal ada syuting di Sulawesi tepatnya di pantai Losari. Saya datang ke sana buat mintain tanda tangan, nanti dikasihin ke pacar saya sebagai hadiah. Tapi ... pas saya ketemu sama Silya yang ternyata Dilya, saya heran dengan perasaan saya. Saya rindu ketika liat wajah dia. Tanpa sadar saya panggil dia 'Ilya' dan tanpa saya duga dia kaget. Saya sebenarnya sudah nggak ingin mengingat hal itu, jujur saya bukan cowok yang kuat. Saya cengeng. Jadi kesimpulannya, saya memang sakit hati sama Dilya ataupun Silya yang udah bohongin saya. Saya sempat nggak bisa tidur karena sakit hati dan malu. Tetapi, Ronald menasehati saya, katanya kalau memang cinta kasih dia satu kesempatan lagi. Akhirnya, saya memutuskan untuk memaafkan mareka berdua. Kami memutuskan untuk menghadapi permasalahan ini bersama. Saya dan Ronald akan kawal Dilya dan Silya hingga masalah ini selesai," pungkas Rizal. Tepuk tangan dari para penggemar menggema kembali.

Pak Zulkar selalu CEO agensi tempat Silya bernaung naik ke atas panggung. Silya yang tadinya terlihat tenang, kini mendadak gugup bukan main. Tatapannya tertuju takut pada sosok ayah angkatnya yang berdiri di depan microphone. Apalagi Zulkar sempat meliriknya tanpa ekspresi.

"Perkenalkan saya Zulkar selaku CEO Best Intertaiment mengucapkan dengan tulus kata maaf untuk kalian semua. Saya meminta maaf kepada kalian semua teruma penggemar setai Silya MP, bahwa anak saya telah melakukan tindakan yang tak terpuji. Pembohongan publik yang membuat beberapa pihak tak terima dan sakit hati. Meninjau alasan mereka melakukan hal ini, saya cukup bisa memahami. Saya paham bagaimana perasaan Silya yang amat tertekan saat itu dan butuh waktu untuk memulihkan fisik dan mentalnya. Kemudian untuk Dilya, ia punya mimpi besar. Ketika seseorang di hadapkan dengan sebuah peluang besar untuk meraih mimpi itu, maka tidak sedikit mengambilnya walau dengan cara yang salah. Mereka tak sepenuhnya dewasa, mengambil sebuah keputusan tanpa memikirkan akibat di kemudian harinya. Tetapi dengan ini juga, mereka belajar menjadi sosok yang lebih dewasa. Mereka merasa bersalah, meminta maaf, dan berjanji akan melakukan sesuatu yang lebih baik lagi ke depannya. Saya sebagai sosok yang memikirkan hal demikian, maka saya memaafkan mereka semua. Saya juga menerima Silya kembali dalam agensi saya. Juga ...." Zulkar menoleh pada Dilya dan Rizal bergantian. "Saya akan memberikan mereka peluang untuk meraih mimpi. Tidak mudah mengaku di depan umum atas kesalahan yang telah diperbuat. Apalagi meminta maaf dengan tulus. Jadi saya minta, tolong maafkan mereka. Saya janji akan lebih ketat lagi menjaga artis saya ke depannya. Sekian, terima kasih."

Tepuk jangan menggema, Zulkar mendekati Silya. Tanpa Silya duga Zulkar merentangkan kedua tangannya. Haru, penuh haru Silya memeluk ayah angkatnya itu. Silya menangis penuh sesal.

"Maafin aku, Dad."

"No problem, Baby."

Rizal dan Dilya tersenyum, saling menggenggam tangan. Lega, sangat lega apa yang ada di benak mereka sekarang. Kejujuran memang pahit, tetapi bisa membuat ketenangan di hati. Sebuah pengalaman hidup yang benar-benar bermakna dalam hidup mereka.

Usai acara tersebut, liputan langsung tersebar luas di seluruh internet dan sosial media. Berbagai tanggapan positif hingga negatif bermunculan. Silya dan Dilya keluar dari studio saling bergandengan tangan. Sementara Rizal dan Ronald berdiri di samping mereka. Puluhan kamera menjadi jejak di sosial media, bahwa mereka telah menyelesaikannya dengan baik. Silya dan Dilya saling tersenyum lebar, perjuangan mereka yang sesungguhnya akan dimulai dan mereka sudah siap menghadapinya.

 Silya dan Dilya saling tersenyum lebar, perjuangan mereka yang sesungguhnya akan dimulai dan mereka sudah siap menghadapinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-TAMAT-


📌Update Bab 51
📆Kamis, 09 Januari 2021

Up and Finish📢

#Masih ada Epilog.

Thank you so much, Readers💓

TRUE CELEBRITY [COMPLETED]Where stories live. Discover now