TRUE CELEBRITY 33 DILNALD BERDISKUSI

169 18 3
                                    

Aku tidak tahu sampai di mana aku melangkah. Aku hanya melangkah sambil menikmati waktu bersamanya, tanpa tahu ujungnya seperti apa.

-DILYA LP-

🌹🌹🌹

Tampak seorang pemuda yang tak lain adalah Arman, menatap takjub rumah Silya dari luar pagar. Di tangannya ada sebuah diary yang sudah ia isi sebelumnya. Satpam yang melihat kehadiran orang lain, lantas menghampiri pagar rumah.

"Maaf, Anda ada keperluan apa?"

"Eh, Pak. Bukain dong pagarnya. Saya mau ketemu sama Silya," pintar Arman dengan percaya diri.

"Maaf, Nona Silya sedang tidak ada di rumah. Lagian kamu siapa Nona Silya?"

"Saya calon suaminya. Kenapa, kaget, ya? Saya juga kaget, tapi ini berkat Ibu saya yang hebat. Jadi kapan Silya pulang?"

Satpam tersebut terkekeh remeh pada Arman. Modelan bocah tengik di hadapannya mana mungkin mampu menjerat hati seorang Silya. Kalaupun bisa, Ronald lawannya.

"Maaf ya, Dek. Tapi kamu nggak bisa ketemu sama Nona Silya walau dia sudah pulang. Kamu tahu gimana artis terkenal, kan? Nggak mungkin mudah hanya untuk menemui orang kayak kamu. Mending kamu titip aja apa yang kamu mau sampaikan ke Nona Silya. Mumpung saya lagi baik hati," celoteh satpam tersebut.

Arman terkekeh sumbang, kepercayaan dirinya sudah di atas awan sekarang. Jadi tak mungkin orang lain mudah menggugurkan rasa percaya dirinya.

"Oke kalau Bapak nggak percaya. Liat aja nanti siapa yang akan bersanding dengan Silya dan membuat kehebohan di dunia hiburan. Yes okay, saya mau titip buku diary ini. Ini punya Silya yang dikasihkan ke saya, tapi saya isi kembali dan tolong kasihkan ke Silya."

Satpam itu menerima dengan raut super malas. Bukan pertama kalinya ia dihadapkan dengan penggemar Silya yang terlala percaya diri dan banyak berhalusinasi saja.

"Ya udah saya serahkan nanti. Kalau nanti buku ini dibuang Nona Silya, jangan nangis kamu."

"Ahaha. Nggak bakal kali. Buktiin aja. Gue cabut, Bro." Pemuda itu berjalan menjauh dari rumah Silya.

Satpam tersebut segera membawa buku diary titipan Arman ke rumah Silya. Rupanya Dilya dan Ronald telah mengintip interaksi satpam dengan Arman tadi. Maka begitu satpam mendekat, Dilya langsung membuka pintunya.

"Eh, ini Nona buku yang dititip cowok tadi," ucap Pak Satpam.

"Oh, oke. Makasih ya, Pak Danar," ucap Dilya menerima buku itu."

"Sami-sami, Nona Silya."

"Coba kita baca," ucap Ronald mengikuti langkah Dilya menuju ruang tengah.

"Emang kamu tulis apa aja di buku ini?" tanya Dilya heran.

"Ada beberapa pertanyaan sih, buat menggali informasi tentang dia," sahjt Ronald segera duduk lebih dulu di sofa dan Dilya duduk di sampingnya.

Dilya membuka buku itu, membaca lembar pertama diary biru tersebut. Ronald yang ikut membaca berdecih begitu tahu isinya.

Jelaskan tentang dirimu secara singkat.

Gue Arman Febrianto. Baru SMA kelas satu. Tapi gue cowok yang populer di sekolah. Gue nggak pernah pacaran karena gue yakin elo yang akan jadi pacar gue, Silya. Kan sekarang, memang akan menjadi kenyataan. Walau gue masih sekolah, hidup gue berkecukupan. Gue juga orang yang bertanggung jawab dan bakal bahagiakan lo semaksimal mungkin. Gue nge-fans sama lo sejak pertama kali liat lo di layar TV. Lo bener-bener cinta pertama dan terakhir gue.

TRUE CELEBRITY [COMPLETED]Where stories live. Discover now