His Revenge [End]

55. Early Storm.

Jangan lupa vote❤

_______

Part 55 - Early Storm (Badai awal).

Cinta pertama seorang wanita adalah ayahnya sendiri.

Banyak orang mengatakan hal seperti itu.

Bahkan Irina pun mengakui hal tersebut.

Ayahnya adalah cinta pertamanya.

Ayahnya adalah pria yang mengajarkan Irina banyak hal.

Walaupun didikan ayahnya sangat keras. Tetapi Dimitri mampu menjadi sosok ibu sekaligus untuknya dan Gregori.

Penuh kasih sayang, Dimitri selalu mencurahkan cinta yang begitu besar untuk Irina dan Gregori, kebutuhan fisik Irina selalu tercukupi dengan baik.

Pada intinya. Dimitri Pavlo adalah sosok ayah yang begitu hebat baginya.

Tetapi Irina mulai mempertanyakan semuanya ketika ia mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Fransisco.

Fransisco hancur. Irina juga hancur.

Karena yang menjadi sumber kesakitan Fransisco selama ini adalah ayahnya sendiri. Sosok yang begitu ia kagumi, sosok yang selalu ia agungkan ternyata berlaku bagai iblis di belakangnya.

Tangan Irina menyeka air mata yang masih mengalir di pipi Fransisco. Pria itu sudah tertidur setelah membagi semua kesakitan masa lalu yang Fransisco alami.

Irina bahkan sampai ikut menangis saat Fransisco menceritakan semuanya dengan derai air mata dan tubuh yang bergetar. Rasanya sangat sakit melihat pria yang ia cintai sangat rapuh, Irina tidak bisa membayangkan betapa mengerikannya masa kecil Fransisco.

"Shhh..." Irina berbisik dengan lembut saat pria itu bergerak gelisah. Fransisco semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di leher Irina.

"Tenang, sayang. Aku disini bersamamu," Tangan Irina mengusap punggung Fransisco agar pria itu semakin nyenyak di dalam tidurnya.

Mereka sudah masuk ke dalam pondok. Rencana untuk bermalam di tenda gagal karena kondisi Fransisco yang tidak memungkinkan.