Hi. Maaf baru update, ya!
____
Part 25 - Longing Kiss.
Irina tersenyum di depan cermin besar yang mematut keseluruhan tubuhnya. Senyuman cantik dan tulus itu tidak pudar ketika tangannya bergerak untuk mengelus perutnya yang sedikit menonjol.
Hatinya menghangat mengetahui fakta bahwa di dalam sana ada yang bertumbuh dengan begitu baik. Buah hatinya, calon anaknya, dan harapan hidupnya.
Irina percaya bahwa Tuhan sudah menyiapkan hal yang baik di antara hal yang buruk.
Irina mengalihkan pandangannya dari cermin saat terdengar ketukan pintu, wanita cantik itu menurunkan dress berwarna pink sehingga kembali menutupi perutnya.
Senyuman cantik Irina terpatri saat melihat Bibi Alice di balik pintu.
"Selamat sore, Nona." Sapa wanita paruh baya itu.
"Selamat sore, Bibi." Irina bergerak membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan Bibi Alice untuk masuk.
Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya. "Saya kesini karena perintah Tuan Fransisco."
Jantung Irina berdetak dengan cepat saat kembali mendengar nama itu. Beberapa minggu atau mungkin bulan Irina tidak tahu dimana Fransisco, pria itu seperti menghilang sesuka hatinya.
Irina menatap Bibi Alice seolah menyiratkan pertanyaan, tetapi Bibi Alice hanya tersenyum lembut. Dengan helaan nafas berat Irina mengangguk dan menutup pintu kamarnya.
Wanita hamil itu mengekor di belakang Bibi Alice. Bertanya-tanya kemana Bibi Alice membawanya dan dimana sebenarnya ruangan Fransisco selama ini.
Setelah melewati beberapa lorong yang gelap, langkah kaki mereka terhenti di depan sebuah pintu besar yang menjulang tinggi. Irina tahu bahwa ia memang tidak diperbolehkan untuk mengetahui setiap detail mansion ini. Ada beberapa lorong yang baru ia lalui selama beberapa minggu menempati kamar baru.
YOU ARE READING
His Revenge [End]
RomanceIrina Jelena Pavlo dan Fransisco Lonzo. Bagai dua mawar berduri yang saling mencintai namun juga saling membenci. Cinta mereka nyata, namun dendam lebih berkuasa di atas segalanya. Merangkak penuh darah dengan diiringi deraian air mata. Tanpa keduan...