11. Contrast.

23.8K 1.4K 21
                                    

Warning, mature content🔞🔞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warning, mature content🔞🔞

°°°

Tidak pernah terbayangkan oleh Irina bahwa hidupnya akan kacau seperti ini.

Tidak pernah terbayangkan oleh Irina bahwa ia di kurung dalam sebuah penjara megah yang mengerikan, di perlakukan seperti wanita murahan dan juga seperti binatang.

Apa yang salah dengan dirinya? Apakah ia melakukan kesalahan besar yang tidak ia sadari? Apakah ia pernah membuat sosok iblis kejam itu terluka hingga memperlakukan nya seperti ini?

Sekali lagi, Irina sama sekali tidak tahu apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

Irina menatap pantulan wajahnya di depan cermin, wajahnya yang di penuhi dengan krim sup sudah bersih tetapi meninggalkan jejak kemerahan yang cukup mengenaskan. Kulit wajahnya bahkan sedikit mengelupas.

Irina bahkan harus menahan rasa perih saat ia membasuh wajahnya dengan air. Rasanya sakit sekali.

Wanita berambut blonde itu menghela nafas dan meraih handuk kecil di dalam lemari kamar mandi, menyeka air di wajahnya dengan perlahan. Irina meremas pinggiran wastafel saat rasa sakit itu kembali mendera. Kulitnya sangat sensitif.

"Apakah kau melupakan tugasmu?"

"Frans!" Irina terlonjak kaget saat melihat Fransisco berdiri di belakang tubuhnya, bahkan wanita itu tidak sengaja menjatuhkan handuk kecil ke dalam wastafel.

Fransisco menatap wajah Irina dari cermin, senyuman tipis tersungging di bibir penuhnya. Bukan, bukan senyuman tulus. Tidak ada ketulusan sama sekali dalam hati Fransisco, pria itu terlalu manipulatif dan kejam.

Irina membalikkan tubuhnya perlahan, menatap Fransisco dengan takut. "Apa yang kau lakukan disini?"

Fransisco berdecih dengan alis yang menukik, "Kau memakan waktu terlalu lama, Irina."

"Frans.." Semuanya terjadi dengan begitu cepat. Irina tidak sempat menebak apa yang di lakukan Fransisco selanjutnya.

"Akhh.." Irina berteriak ketika kejantanan Fransisco menerobos masuk, vagina nya terasa sangat sakit terlebih tidak ada foreplay yang pria itu lakukan terlebih dahulu sebelum menyetubuhi nya.

"Frans. Ini sangat sakit, aku mohon berhenti.." Lirih Irina. Tangannya mencengkram pinggiran wastafel dengan erat, hujaman Fransisco sangat tidak terkendali. Tidak ada kenikmatan yang ia terima, hanya ada rasa sakit.

"Ohh.. Fuck.." Fransisco menggeram di balik ceruk leher Irina. Tangannya bergerak meremas payudara wanita itu dari balik dress yang di kenakan, bibirnya bergerak aktif mengecup, menggigit, melumat leher dan bahu terbuka Irina.

"Hahh.." Irina mendesah saat Fransisco memilin puting nya dari balik dress yang ia kenakan. Sensasi nya begitu nikmat, walaupun ia masih merasakan sakit di vaginanya.

His Revenge [End]Where stories live. Discover now