51. I Love You, Irina.

17.8K 1.1K 42
                                    

Hai, sebelum membaca jangan lupa pencet bintangnya dulu🌟

_______

Part 51 - I Love You, Irina (Aku mencintaimu, Irina)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 51 - I Love You, Irina (Aku mencintaimu, Irina).

Jari jemari Irina dan Fransisco saling menggenggam satu sama lain, kening mereka menyatu dengan mata yang terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari jemari Irina dan Fransisco saling menggenggam satu sama lain, kening mereka menyatu dengan mata yang terpejam. Tangan kanan Fransisco tidak berhenti mengusap pinggang Irina, menambahkan kesan nyaman untuk wanita hamil itu.

Irina membawa tangan kirinya melingkar di leher Fransisco. Mengusap lembut rambut lebat milik prianya.

Mereka seolah-olah ingin waktu berhenti pada detik ini, detik dimana yang ada hanya mereka, hanya cinta dan juga kasih sayang yang begitu besar.

Tubuh keduanya kembali bergerak dengan perlahan, menari di sela senja yang sudah sepenuhnya tidak terlihat. Langit perlahan di taburi oleh bintang-bintang yang bersinar indah, menambah kesan romantis di sekitar dermaga.

Fransisco kembali mengecup kening Irina, pria itu menghembuskan nafas dengan mata yang masih terpejam.

"Maafkan aku atas semua penderitaan dalam hidupmu, Irina." Ucap Fransisco memecahkan keheningan yang nyaman di antara mereka.

Irina membuka matanya dan saat itu juga matanya dan mata Fransisco beradu.

Mata pria yang sangat di cintai nya terlihat sendu, menyiratkan sejuta kesedihan dan juga penyesalan yang begitu besar. Irina bisa melihatnya.

"Maafkan aku yang selalu bersikap brengsek, bajingan, kasar, memperlakukanmu seperti binatang, membuat hidupmu hancur, memberikan kesakitan yang mendalam, menyetubuhi mu dengan kasar, memperlakukanmu sebagai pemuas nafsuku, tidak memberikan tempat yang layak, tidak memberikan makanan yang cukup, membuatmu mengandung buah hatiku, mencoba menggugurkan kandungan mu, menyiksamu dengan perasaan cinta yang kau miliki untukku sedangkan aku berlaku sebagai pria tolol yang selalu menghindar, tidak selalu berada di sisimu, ti--,"

"Shhh. Hei, Frans," Irina memotong perkataan Fransisco yang sudah tidak terkontrol. Pria itu bahkan sudah menangis dengan nafas yang tidak beraturan. Hati Irina begitu sakit melihat prianya tidak berdaya seperti ini. "Dengarkan aku,"

His Revenge [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang