CHAPTER 49 : Feeling Worried

1.8K 172 134
                                    

CHAPTER 49 : Feeling Worried

Menyadari keberadaan Michelle di tengah ruangan yang sama, Marvel langsung berkelit dari Erica dan berjalan mendekat ke arahnya. Dia mundur seiring langkah Marvel yang berusaha mendekat. Wajah Marvel penuh dengan ketegangan. Sorot mata ketakutannya terlukis dengan jelas. Apa yang dia lihat di depannya seolah membenarkan apa yang baru saja Erica katakan.

"Dengarkan aku dulu." Marvel berusaha menjelaskan sedangkan Michelle menggelengkan kepalanya dengan cepat dan sebisa mungkin menghindarinya. "Michelle, ini tidak seperti apa yang kau pi—"

"Aku masih punya dua mata dan dua telinga yang berfungsi dengan baik. Mungkin selama ini kau berhasil membodoh-bodohiku karena aku hanya gadis lemah yang mudah termakan ucapan orang lain. Gadis bodoh yang tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tapi untuk kali ini kau tidak bisa melakukan semua itu lagi padaku. Semua yang aku lihat dan aku dengar sudah sangat jelas. Kau hanya memanfaatkanku untuk balas dendam!"

Sekuat apapun dia berusaha menahan tangis, dia tetap saja gagal menyembunyikan semua itu di depan Marvel. Air matanya perlahan turun bersamaan dengan suara yang bergetar hebat setelah berhasil berteriak di depan Marvel dan meluapkan sedikit dari rasa sakit hatinya.

"Aku terlalu bodoh. Setelah dihancurkan oleh seorang pria bagaimana bisa aku mempercayai pria lain dengan begitu mudah? Terutama kau yang hadir secara tiba-tiba. Yang awalnya aku pikir datang untuk menyelamatkanku dari kesengsaraan, tapi ternyata kau jauh lebih brengsek dari itu!"

"Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan."

"Tidak. Kau menang dan aku akui kekalahanku." Michelle menarik sudut bibirnya. Senyum penuh kepedihan itu membuatnya semakin runyam. "Terima kasih untuk semua sandiwara ini dan sekali lagi selamat atas kemenanganmu."

"Michelle."

Dengan sekuat tenaga Marvel berusaha menahan Michelle yang hendak pergi dengan sebuah pelukan erat. Tentunya Michelle memberontak. Saat dia menemukan celah untuk mempertahankan harga dirinya, satu tamparan keras sukses melayang pada wajah Marvel. Yang seketika membuat wajahnya memerah.

"Kau pantas mendapatkannya." Kata Michelle dengan napas memburu. Tangan kanannya turun dengan bergetar. "Jangan pernah muncul di hadapanku karena setelah ini aku tidak sudi melihatmu lagi!"

Michelle berlari dengan cepat tanpa bisa dicegah lagi. Yang ada dipikirannya saat itu hanyalah enyah sejauh mungkin dari Marvel. Karena melihat tatapan terluka pria itu justru semakin menyakiti hatinya yang sudah terluka lebih dulu.

Setelah berhasil masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin, beberapa anak buah Marvel berbaju serba hitam berusaha menghalau jalanan di depannya. Michelle menekan klakson mobil berulang kali hingga menimbulkan suara bising yang tak dia perdulikan.

Akal sehat seseorang akan hilang saat dia sedang dikabuti oleh emosi yang membuncah. Maka dari itu tanpa pikir panjang, Michelle menancap gas mobilnya tanpa peduli mereka akan terluka akibat perbuatannya.

Pada akhirnya dia berhasil lolos dari kediaman Marvel. Dia pikir mereka sudah berhenti membuat ulah yang membuat emosinya meningkat. Namun faktanya dia menemukan mobil tidak asing dari kaca spion mobilnya. Berusaha melaju dengan kecepatan lebih tinggi dari mobil yang dia kendarai.

Mau tak mau Michelle harus menancap gas lebih kuat dari yang pernah dia lakukan. Klakson peringatan terdengar tepat di sebelahnya. Kaca jendela mobil itu turun dan memperlihatkan wajah panik Marvel.

 Kaca jendela mobil itu turun dan memperlihatkan wajah panik Marvel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sweet Of BlacknessWhere stories live. Discover now