"𝙔𝙤𝙪 𝙢𝙖𝙙𝙚 𝙢𝙚 𝙗𝙚𝙡𝙞𝙚𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙞𝙢𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚 𝙘𝙤𝙪𝙡𝙙 𝙗𝙚 𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚."
Kelompok Crudelta dipimpin oleh Marvel Ricardson bertujuan untuk balas dendam atas kematian tragis Sang Kakak akibat kekejaman Ketua Mafia Senior De...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bukan sesuatu yang menyenangkan ketika Michelle dikawal layaknya tawanan oleh para anggota De La Mort yang diperintah langsung oleh Tuannya. Untuk membawa Michelle kembali dalam keadaan selamat. Untung kehadiran Franz di sebelahnya membuat ketegangan Michelle sedikit sirna. Karena hanya pria itu yang tampak sedikit bersahabat dibandingkan yang lainnya.
"Apa Daddy marah besar?" Michelle berbisik di dekat Franz ketika pintu lift terbuka. Jentikan tangan pria itu membuat beberapa anak buahnya berhenti. Saat pintu tertutup, hanya ada mereka berdua di dalamnya.
"Tuan tidak akan memintaku untuk membawamu ke Black Walls hanya untuk masalah sepele. Lantai teratas rumahmu adalah tempat yang sangat rahasia, Mich."
"And this is my firts time." Jawabnya sedikit meringis. Dua puluh dua tahun hidup tidak membuatnya mengenal sosok Riordan Rowlands dengan baik. Kendati dia adalah seorang Daddy yang sempurna namun Michelle menyayangkan terlalu banyak rahasia yang dia sembunyikan.
Michelle menginjakan kakinya disana. Di Black Walls. Tidak menyangka, hanya karena diculik oleh Marvel, dia jadi tahu satu dari sekian banyak hal yang Riordan sembunyikan darinya. Franz berjalan lebih dulu saat layar hitam di hadapannya menyala. Meminta Franz untuk menempelkan sidik jari. Lalu, layar hitam itu perlahan memudar, berubah menjadi kaca bening yang bisa memperlihatkan sebuah ruangan luas dengan konsep dark di dalamnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Daddy." Panggilnya saat melihat pria paruh baya yang tengah duduk pada kursi kebesarannya. Riordan bangkit, wajahnya tampak terkejut sekaligus senang. Dia membuka kedua tangannya untuk menyambut pelukan rindu dari Michelle.
"I'm so worried, My Baby." Ucap Riordan, penuh ketakutan. "Daddy nyaris gila mendengar kabar kehilanganmu. Aku seperti kehilangan duniaku sejak semalam. Apa yang terjadi padamu? Siapa yang mencoba mengambilmu dari Daddy? Katakan! Aku bersumpah akan membuatnya berhenti bernapas detik ini juga."
"I'm fine, Daddy. Tapi, aku tidak bisa mengingat apapun soal penculikan itu."
Bohong. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Marvel benar-benar akan dibuat mati jika Riordan tahu. Pun Michelle melepas peluknya, tersenyum pada Riordan yang masih membara.
